"How it feels being God's favorite child?" Abe terdiam, pertanyaan yang tidak pernah disangkanya akan keluar dari mulut orang itu. Lama dia menunduk, untuk kemudian berani menatap mata yang sedari tadi melihat ke arahnya. Perempuan itu tersenyum, tipis. Ada tarikan napas dalam sebelum akhirnya dia membuka mulut lagi. "Kayaknya gue harus pergi." Seperti dua lingkaran yang berputar pada porosnya masing-masing. Bersisian tapi tidak pernah bersinggungan (lagi). Apa jadinya ketika suatu kebetulan memaksa mereka bertemu lagi? Abe memandang jalanan gelap. Orang itu menghilang -lagi, untuk kesekian kalinya. Mungkinkah saja ada, satu semesta yang lain? Berjalan sejajar garis sadarku dan engkau di sana? -Adhitia Sofyan, Dunia Paralel
38 parts