Last Year [Fujiwara Shuu] | Tsurune
  • Reads 576
  • Votes 68
  • Parts 3
  • Reads 576
  • Votes 68
  • Parts 3
Ongoing, First published Dec 19, 2020
[end]
Jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Ada yang menetes tetapi bukan darah, juga bukan air mata. Tanpa aku ketahui, hatiku menangis akibat siksa.

~

Angin yang memisahkan bunga dari tangkainya;
Kembang api yang berpendar di atas langit;
Kemudian, daun yang berguguran di atas danau;
Lalu aku di penghujung tahun ...,

... adalah semua hal yang takkan pernah kembali.

~

Ketika cinta berakhir dengan dendam, namun hati tak kuasa membalas. Hanya sebuah akhir yang dapat menolongnya.

~

Tsurune© Kotoko Ayano
Last Year Collab© @Swanrovstte_11
Cover© @Diexille_try
Fanfic© 2020, Megamine Kazare
All Rights Reserved
Sign up to add Last Year [Fujiwara Shuu] | Tsurune to your library and receive updates
or
#10lastyear
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Little Dumplings cover
Fiction -sungjake✔ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
The Qonsequences cover
Kisah Tak Sempurna cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.