Ravines and Wounds (Tamat)
  • Reads 50,428
  • Votes 3,646
  • Parts 33
  • Reads 50,428
  • Votes 3,646
  • Parts 33
Complete, First published Dec 19, 2020
Di sana jurang di sini luka.
Ke sana jatuh, bertahan mati berlahan.
Seolah tidak ada yang baik dalam pilihan hidup Rakana. Semuanya sesat, mengajak Rakana mati berlahan penuh dengan siksaan fisik dan mental.

Rakana hanya remaja yang tidak pernah mendapat kasih sayang, ibunya meninggal diusia Rakana masi sepuluh tahun. Ayahnya sibuk mengurus sang kakak yang menderita penyakit parah. Sedangkan yang lain? Rakana sudah muak berharap bahwa yang lain akan peduli. Maka dari itu Rakana sangat benci hidup, keluarga, dan takdirnya.

Selama hidup Rakana hanya punya satu sahabat dan satu pacar, sisanya hanya pelengkap atau bahkan musuh yang siap menerkam kapan saja. Rakana tidak masalah, tapi takdirlah yang terlalu bermasalah.

Rakana juga tau, hidup penuh akan topeng sandiwara, belum tentu yang peduli benar-benar peduli. Rakana sadar, ada seseorang yang sangat membecinya, tapi ia memilih diam. Toh hancurnya kesenangan mereka, siapa tau dari sana Rakana mendapat pahala untuk menutupi dosanya yang begitu banyak.


#1 in sadboy (20 Agustus 2021)
#1 in kanker (5 September 2021)
#1 in Rakana (21 Agustus 2021)
# 1 in Narkoba (30 September 2021)
All Rights Reserved
Sign up to add Ravines and Wounds (Tamat) to your library and receive updates
or
#20penghianat
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
SAMUDRA BERCERITA cover
I'm Still Hurt  cover
Fight(alone) cover
DENNIES cover
MAHESA cover
 ARGALA cover
Athala (END) cover
P A T E R ? [Terbit] cover
Bumantara ✔ cover
I'M BROKEN cover

SAMUDRA BERCERITA

18 parts Ongoing

Andai Samudra bisa bicara, para penyelam takkan perlu menyelam untuk mengetahui isi didalamnya. Andai Samudra bisa bicara, Palung Mariana takkan menjadi misteri yang tak kunjung terpecahkan meski sudah lama. Andai Samudra bisa bicara, segitiga Bermuda yang menelan banyak korban akan diketahui apa penyebabnya. Begitupun dengan Samudra Anka. Andai ia bisa bicara, semua orang akan tahu apa yang ada di dalam hatinya. Andai ia bisa bicara, ia takkan di caci maki karena kebisuannya. Andai ia bisa bicara, ia takkan di tinggalkan karena kecacatannya. Bukan keinginannya kalo ia cacat, tapi mengapa ia di perlakukan seperti ini. Bukan keinginannya kalo ia bisu, tapi kenapa ia di tinggalkan sendiri. "maaf Ayah, maaf Bunda, maaf Abang, maaf karena udah cacat, maaf karena udah bikin malu kalian"