"Kamu Astungkara, aku Amin. Kamu Pura, aku Gereja. Kamu Weda, aku Injil. Bisakah aku menyempurnakan semuanya tanpa ada lagi perbedaan diantara kita walaupun aku tau itu tak mungkin?" "Apa aku bisa menjadikan dirimu milikku, meski aku tau dunia tak mendukung?" "Kita bisa lengkapi semuanya, Camellia. Kita harus berjuang." - Gabrian Rayn Arion 🙂🙂🙂 "Karena perbedaan kita saling melengkapi, karna kekurangan kita saling membutuhkan. Perbedaan kita tak bisa dilengkapi sekali pun kau menentang takdir." Melawan takdir dan memperjuangkan, yang sebenarnya ia ketahui bahwa ia tidak akan mendapatkannya. Sia-sia, itu jawabannya. Pria itu tidak memberinya luka, tapi takdir seakan melukainya. Ia seharusnya tau, Camellia dan Gabrian hanya angin semu datang lalu pergi. Mereka dipersatukan bukan untuk bersama, tapi saling mengucapkan kata selamat tinggal. "Ngga ada yang bisa diperjuangkan, kak Brian. Semua perjuangan yang dilakukan atau pun akan dilakukan akan sia-sia jawabannya. Cinta kita sama, perjuangan kita sama, luka kita sama, Tuhan kita berbeda. Kalung salib di lehermu, tidak bisa menyatu dengan gelang tri datu di tanganku." - Mawar Camellia Garbera.
65 parts