Ayana Marwa Khusna

Ketika hidup penuh dengan ujian, cobaan, dan rintangan.
Ketika kewajiban hanya dijadikan pajangan.
Ketika ilmu tak di manfaatkan.
Ketika perjuangan tak lagi dilakukan.

Akankah semua akan menjadi akhir? Ataukah semua akan menjadi awal? Awal dari kehancuran atau akhir dari kehancuran?

Ayana gadis desa dengan segala kesederhanaannya yang menjadikannya sebagai gadis berhati baja dengan tutur kata yang menyejukkan hati. Setelah memasuki SMA dia mengambil keputusan untuk bersekolah di kota dengan mengandalkan beasiswa. Gadis berhijab lebar itu selalu mengalami masa-masa sulit dalam masa SMA-nya. Ketika ujian, cobaan dan rintangan selalu menghantam hatinya, akankah ia bisa bertahan? Atau akan mundur perlahan?

Sampai suatu saat dia bertemu lelaki tampan dibawah guyuran hujan, lelaki itu berkata, "ketika kesedihan menyapa, ketika hati gelisah, ketika pikiran tak tenang, janganlah bersedih tepuk dadamu dan katakan "La tahzan innallaha ma'ana" jangan bersedih Allah bersama kita."

Apakah yang terjadi selajutnya? Nantikan terus kisah amatiran author ini ya? Jangan lupa di follow dan masukkan cerita ini di perpustakaan kalian.

Oh iya ini pertama kali aku nulis cerita di wattpad loh beri semangat aku ya biar selalu semangat nulis cerita ini sampe selesai.

Start : 22 Desember 2020
End :