"Kamu pernah jatuh cinta?" "Pernah." "Sama siapa?" "Manusia." "Namanya siapa?" "Yang pasti bukan Asa." "Kenapa kamu bilang gitu?" "Karena aku mau." "Kalau tiba-tiba kamu jatuh cinta sama Asa?" "Mustahil." "Kenapa bisa?" "Karena rasa dekat dengan kamu dan dia itu beda." "Kamu jatuh cinta ke sekalian kali dengan orang yang berbeda itu artinya rasa kamu terhadap mereka itu sama, tidakkah itu artinya hanya rasa terhadapku yang dibedakan?" "Yang jelas itu beda. Ibarat satu rasa cokelat di antara banyaknya rasa vanilla." Ini tentang rasa. Suatu hal yang terlalu abu-abu untuk disebut dan dinamakan sesuatu bernama 'cinta'. Dia terlalu samar untuk diamati dan terlalu cepat untuk dikatakan. Sebuah rasa yang seringkali membuat anak manusia bingung dan akhirnya timbul pertanyaan, rasa apa ini? Ada yang menyadarinya dengan cepat namun ada juga yang terlalu lama menyadarinya hingga akhirnya dia harus merasakan penyesalan. Ini tentang rasa. Yang membuat ragu karena terlalu sering bertemu dani selalu membuat abai karena terlalu sering bersama. "Kebersamaan kita sejak kecil tidak menjamin bahwa kita akan selalu bersama hingga hari tua." -Asa- "Terbiasa bersama terkadang membuatku ragu, apakah kita memang saling mencintai atau hanya menjalankan rutinitas kita sejak dulu." -Ara-