Warsa dua ribu, tepat lima belas semptember sang puan menghirup nafas pertamanya. Bayi mungil berdarah Eropa - Indonesia ini bisa terbilang lahir dengan sempurna. Tanpa ada cacat ditubuhnya. Namun, satu dasawarsa berselang sebuah kemalangan menimpa dirinya. Sebuah kecelakaan yang disengaja membuat ia tak lagi bisa melihat warna dunia. Ya dia menjadi buta warna atau Akromasi jika dunia medis menyebutnya. Refellio Andaru Abimanyu asma itu disematkan padanya. Andaru tepatnya teman-teman memanggilnya. Bukan lagi anak ceria, meski tetap lembut hatinya. Dan satu yang tak ia suka, jika orang-orang memanggilnya Si Buta. Sewindu berlalu, kini si anak eropa sudah tumbuh dewasa. Dia hanya tinggal bersama ibunya. Menetap ditanah pasundan dengan hati yang tentram. Ayahnya sudah pergi ke negara asalnya dengan membawa kembarannya. Update setiap hari kamis ©®Teraloka2020