Should I Marry You?

Lilian Ivander lagi-lagi memutuskan kekasih kesekiannya. Alasannya masih sama dengan alasan wanita itu memutuskan kekasih-kekasih lamanya, pernikahan dan komitmen. Bagi Lilian, hubungan romansanya dengan para laki-laki yang pernah singgah dihidupnya itu tidak pernah cukup untuk berlanjut ke jenjang yang lebih serius seperti pernikahan.

Pernikahan merupakan sebuah momok yang selalu menghantui hari-hari Lilian. Hidup di keluarga yang tidak utuh membuat dia cukup memandang hubungan pernikahan dengan sebelah mata, ditambah lagi adiknya, Vivian yang memilih untuk menikah muda di usia dua puluh satu tahun dan berakhir menjadi janda satu tahun kemudian. Hubungan pernikahan adiknya memang bukan berakhir lewat perceraian, tetapi maut yang memisahkan adiknya dengan suami tercintanya itu.

Pekerjaan Lilian yang merupakan desainer pakaian pernikahan juga menjadi salah satu faktor wanita itu bertambah enggan meraih komitmen seperti klien-kliennya. Dua belas tahun terjun di dunia mode, khususnya mode pernikahan membuat Lilian ikut merasakan pahit manisnya waktu-waktu sebelum pernikahan. Mulai dari batal menikah karena si calon suami ketahuan selingkuh, menghamili perempuan lain, maupun menghilang tepat beberapa hari sebelum pernikahan sudah menjadi hal biasa bagi Lilian. Pernah juga bahkan dia ikut melayat ke kediaman salah satu kliennya yang ditinggalkan oleh sang calon istri yang mengalami kecelakaan tragis tepat di depan gedung pernikahaan mereka.