Story cover for PEREMPUAN PENDOSA by ArioMuhammad
PEREMPUAN PENDOSA
  • WpView
    Reads 170
  • WpVote
    Votes 14
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 170
  • WpVote
    Votes 14
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Dec 23, 2020
Apa yang bisa meyakinkan orang lain untuk percaya denganmu saat dosa telah menjadi bagian hidupmu?
Setiap langkah adalah jalan menuju bencana. Terperosok, disakiti, dibuang, atau justru melukai.
Inilah cerita wanita pendosa yang sepanjang hidupnya selalu membawa nestapa.
All Rights Reserved
Sign up to add PEREMPUAN PENDOSA to your library and receive updates
or
#82dosa
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Hingga Rasa Itu Pulih cover
SEVEN SHOTS cover
Di bawah naungan Sang Iblis [END] cover
2 Minus 1 [END] cover
Para Pemilik Nama cover
Perjalanan Kisah Cinta Afia cover
Masih Ada Cinta (Tamat) cover
Kabut Cinta Diujung Senja cover
Segelas Cinta cover

Hingga Rasa Itu Pulih

13 parts Ongoing

"Aku cuma pengen hidup tenang tanpa diingatkan terus sama dosa yang bahkan udah kucoba tebus." -Seila "Gak semua orang bisa kamu percaya, apalagi perempuan." -Lionel Seila adalah gadis yang pernah hancur karena kesalahannya sendiri. Saat SMP, ia kehilangan banyak hal, termasuk harga dirinya-akibat rasa percaya yang salah. Dikhianati sahabat, ditinggal cowok yang belum sempat bilang putus, Seila memilih pergi dan mengasingkan diri di pesantren selama sepuluh tahun. Pulang dengan hati yang lebih tenang dan iman yang dijaga, Seila tak pernah menyangka akan bertemu Lionel-pemilik pondok yang dingin, kaku, dan dikenal tak suka perempuan. Tapi justru dari sikap cueknya itulah, Seila merasa aman. Pelan-pelan, mereka membuka ruang untuk saling percaya. Hingga saat ta'aruf mereka nyaris menuju keseriusan, Bagas datang. Membawa masa lalu yang belum tuntas. Membawa luka yang belum sepenuhnya sembuh. Dan mencoba menggoyahkan pondasi yang baru saja dibangun Seila dan Lionel. Di antara masa lalu yang menghantui dan masa depan yang menanti, mampukah Seila memilih cinta yang benar?