Penulis: Sugar Fire Fire
Jenis: Kelahiran Kembali
Sinopsis:
Pada usia enam tahun, ia menjadi bayi jenius dengan bola dan peretas top, tetapi Chu Gan tidak seberuntung harta karun yang menggemaskan di novel-novel kuno. Ibunya bukanlah pahlawan wanita Ba Zongwen, tetapi umpan meriam.
Karena tidak dapat menghitam karena cinta, Chu Gan yang berusia delapan tahun tiba-tiba meninggal karena pelecehan dari ibunya. Setelah lahir kembali, melihat wajah yang familiar di atas kepalanya, mata Chu Gan berkilat keras seperti bayi.
Yu Xiaomin secara tidak sengaja mengalami kehamilan yang tidak terduga dan menemukan bahwa dia telah memakai anak perempuan yang benar dan palsu, dan tubuh yang dia kenakan sama dengan orang yang jatuh cinta dengan boneka itu, tunangan, tetapi tidak bisa mendapatkan belas kasihan dari protagonis laki-laki, dan akhirnya dengan gila balas dendam kepada protagonis wanita. Umpan meriam kematian yang tidak disengaja adalah putri sungguhan.
Menyentuh perutnya, Yu Xiaomin dengan tegas menjauh dari Kota A, tempat cerita itu terjadi, dan memulai kehidupan lajang yang bahagia di mana dia dapat membesarkan bayi tanpa menikah.
Tiga tahun kemudian, Yu Xiaomin pergi ke Beijing untuk menghadiri konferensi penulis dengan topeng dan secara tidak sengaja bertemu dengan seorang pria tampan di bandara.
Chu Gan, yang dipegang oleh Yu Xiaomin di tangannya, memandang pria di depannya yang pernah menganggapnya sebagai rasa malu.Tangan putih kecilnya mengencangkan erat pada wanita di sebelahnya, dan cahaya gelap melintas di matanya yang menunduk.
Tapi bayangkan pergi ke ibumu dengan anak-anak wanita menjilati layar anjing tidak muncul, lihat mata pria ampas dipenuhi dengan aneh ......
"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang."
Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok.
Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta.
Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.