Story cover for S A F I R A by RofiatulAndawiyah
S A F I R A
  • WpView
    Reads 1,534
  • WpVote
    Votes 107
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 1,534
  • WpVote
    Votes 107
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Dec 27, 2020
"Papa tau, Safira hampir gila Pa?! Safira salah karena terlalu percaya sama Papa yang jelas-jelas menjadi perusak keharmonisan keluarga kita. Mama disana pasti sedih Pa," sambil menahan emosi agar tidak meledak.

"Selamat Pa, apa yang Papa inginkan selama ini dapat Papa raih dengan mudah. Saat ini, Safira udah gak perduli lagi dengan apa yang Papa lakukan," Safira menoleh ke arah Wijaya, "Dan juga terimakasih, berkat Papa... Aku tau rasanya hidup jauh dari kata bahagia."

Deg

Wijaya terdiam kaku. "Safira..."

****

Start : 4 Januari 2021
All Rights Reserved
Sign up to add S A F I R A to your library and receive updates
or
#1safira
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
FILOSOFI RUMAH cover
DEAR MR.COLD cover
Lara yang tak kunjung USAI ||•ondah•|| cover
SENANDIKA (Zeedel) cover
Ramadhan datang, Ramadhan pulang (TAMAT) cover
Kelopak Lantana (Selesai) cover
THE UNYIELDING  [END] cover
Hug Me (Mom Dad) cover
Antara Pilihan Berat Kamu Atau Dia { Slow Up } cover

FILOSOFI RUMAH

31 parts Complete

Deskripsi Cerita: Di rumah ini, pagi dimulai dengan teriakan Audy yang protes karena Mas Aksara iseng menyembunyikan kaos kaki sebelahnya. Lalu, diikuti dengan Mbak Anin yang sok bijak tapi selalu kena mental karena dua adiknya terlalu absurd. Ibu? Dia sudah kebal dengan kegilaan anak-anaknya, cukup menghela napas dan berharap rumah tidak berubah jadi arena smackdown. Namun, di balik candaan, keisengan, dan suara gaduh setiap hari, ada sesuatu yang lebih dalam-sebuah perjalanan. Tentang keluarga yang sempat goyah tapi kembali kokoh. Tentang tawa yang sempat hilang, lalu ditemukan lagi. Karena meskipun kadang menyebalkan, rumah ini tetaplah rumah, tempat di mana mereka selalu kembali, tidak peduli seberapa jauh kaki melangkah. »»---->☆(ノ◕ヮ◕)ノ*<----«« "Rumah itu bukan cuma tempat kita tidur. Rumah itu tempat kita pulang, meskipun kadang isinya penuh orang ngeselin." -𝐀𝐮𝐝𝐲 𝐒𝐞𝐧𝐚𝐧𝐝𝐢𝐤𝐚- "Hidup itu nggak selalu adil, tapi selama ada orang yang bisa bikin kita ketawa setelah nangis, berarti kita nggak sendirian." -𝐀𝐤𝐬𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐰𝐢 𝐉𝐚𝐠𝐫𝐚𝐭𝐚𝐫𝐚- "Kita nggak bisa menghindari luka, tapi kita bisa memilih untuk tetap berjalan, meski sambil bawa bekasnya." -𝐀𝐧𝐢𝐧𝐝𝐲𝐚 𝐃𝐢𝐲𝐚𝐡 𝐀𝐲𝐮 𝐒𝐚𝐦𝐢𝐫𝐧𝐚𝐭𝐚- 𝐂𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐛𝐲 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭.