"Bahagia hanyalah pemanis kata, karena nyatanya tawa pun dijadikan formalitas semata.
Hidupku juga menderita seperti mereka. Lantas kenapa aku divonis tidak pantas berada di dunia, hanya karena lebih pandai berpura-pura?
Izinkan aku tinggal lebih lama untuk berusaha menebus sebagian dosa. Setelah waktunya tiba, aku juga akan tiada. Lagipula, raga ini sudah tidak bisa bertahan lebih lama," ujar pemuda pemilik nama Fathan Arbani Faridi.
Lagi-lagi, ada seseorang yang butuh bantuan kalian. Semoga ada yang berbaik hati memberi dukungan, atau sekedar mendengarkan, menjadi saksi adanya kehidupan tanpa ada yang menginginkan.
-SELAMAT MEMBACA SEBUAH LUKA MENGANGA-
🚦🚧TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN DAN BAHASA KASAR DISINI.