Satria Evandra Arbani, laki-laki itu hanya menginginkan bertemu kembali dengan Clara Regina Anandhina, perempuan yang dipacarinya enam tahun silam. Saat mereka masih merasakan indahnya, cinta di masa putih abu-abu.
Sebuah peristiwa terjadi, mengakibatkan Satria tak bisa bertemu dengan Clara lagi.
Bertahun-tahun laki-laki itu selalu mencari. Tenggelam dalam keputus-asaan dan rasa bersalah.
Hingga di suatu sore, keduanya kembali bertemu. Meski Satria tahu, Clara sudah tak sama lagi seperti dulu. Perempuan itu berubah menjadi sosok dingin yang penuh luka.
Satria langsung menyadari jika dirinyalah yang merubah sosok Clara.
Apa yang Satria lakukan untuk membuat perempuan itu kembali padanya?
Di saat ada sosok lain yang mengakui Clara sebagai tunangannya.
--------------
"Pergi!" Clara memejamkan matanya erat-erat. Tak sudi menatap sosok itu. "Pergi dari sini!!!"
"Ra--" suara Satria tercekat. Menatap sosok di hadapannya penuh luka. "Aku mohon--"
"Pergi!" Clara terus berteriak, matanya kini menyorot nyalang. "Pergi! Pergi! Pergi!"
Sudah mewanti-wanti supaya tidak bertemu dosen menyebalkan yang kalau sudah beraksi minta dijambak dan dicakar-cakar, nyatanya takdir tidak begitu baik. Kalau sudah begitu, mau tidak mau aku harus berhadapan dengan yang kuhindari.