"Kau, aku dan selembar puisi hujan."
"Cinta bisa datang pada siapa saja, Felix! Bisa pada orang yang baru kau kenal, atau pada seorang wanita dari jauh sana, bahkan pada teman kecilmu sendiri!"
"Hei, Sara! Aku suka seni. Menurutku, sayang kalau hanya disayang-sayang."
Ah, mengoceh terus bibirnya berbicara tentang seni, seolah tak akan pernah kering tenggorokannya. Aku muak.
"Untuk apa kau punya hati kalau kau tidak berperasaan!?"
Dia terus tersenyum, menatapku dengan tatapan mata kambing. "Butuh 11 tahun untuk menyadari perasaanku padamu, Sara."
"Terima kasih untuk rasa sakit. Aku butuh itu untuk karya seniku."
"Lebih baik menghilang daripada redup."
[Ditulis oleh: Heelan Hellenaar].