How Can I Become A Lockey
  • Reads 694
  • Votes 128
  • Parts 8
  • Reads 694
  • Votes 128
  • Parts 8
Complete, First published Dec 28, 2020
Kehidupanku berubah saat aku menjadi Lockey..

Bagaimana awalnya aku bisa jadi Lockey, Bagaimana caraku mendukung para gadis itu, bagaimana caraku mengahadapi drama di sns (menghadapi haters, fake news, drama se fandom) ditambah permasalahan di kehidupan asli (Real Life).

Semua akan terjawab dalam cerita ini.

RILIS PADA 2 JANUARI 2020

[Sebagian besar plot ceritanya diambil dari pengalaman asli]
Creative Commons (CC) Attribution
Sign up to add How Can I Become A Lockey to your library and receive updates
or
#68ditakarang
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.