Terlalu banyak ambisi terlalu berbahaya bagi diri sendiri. Keinginan terkuat Violet saat ini hanyalah keluar dari penjara berkedok rumah, sebab di sana ada banyak perintah yang harus Violet taati. Arik, Ayah Violet sangat menginginkan Violet terlihat sempurna di mata semua orang. Arik memaksa putrinya sendiri agar bisa melakukan segalanya, dapat menguasai berbagai macam bidang. Alasannya hanya satu, Arik tidak mau keluarganya ditertawakan karena memiliki anak yang tak bisa apa-apa. Karena itulah Violet ingin kabur, mencari kehidupan yang sebenarnya, mencari kebebasan di luaran sana. Namun, rasa sayangnya Violet pada Arik menguburkan niatan yang telah Violet rancang. Berantakan, semuanya telah berkeping tak bersisa. Sampai kapan pun, mungkin selamanya Violet akan terkurung di kediaman yang penuh dengan kekangan. Menahan diri agar bisa bertahan, menahan air mata yang tak pantas Violet luruhkan. Hingga Violet bertemu Edgar, musuh yang sudah terjalin di awal masuk Sekolah Menengah Atas. Kedatangan Edgar dalam hidup Violet semakin mengacaukan Violet, hatinya kian membawa beban, dengki akan sikap Edgar yang begitu menyebalkan. Sampai pada akhirnya rasa itu hadir, menghilangkan sedikit demi sedikit luka yang Violet terima, mengusap linangan cairan bening setiap kali Violet menangis, dan menyelamatkan Violet supaya bisa menghirup udara yang benama kebebasan. Namun, tak lama hubungan Violet dengan Edgar terdengar ke telinga Arik. Sehingga pria paruh baya itu semakin memaku Violet agar tidak bertindak kelewat batas. Pertanyaannya, bisakah Edgar membantu Violet agar kembali bisa menatap pemandangan yang lebih indah dibandingkan dengan buku-buku sialan yang selama ini Violet kencani? Atau ... tidak? ^_^ #WMChallenge30Days __ GROW UP__ Copyright ©2021 by linohyun_
32 parts