Bagi Darla, menyukai Genta seperti mengagumi keindahan bintang di angkasa. Terasa dekat di hati, tetapi begitu jauh ketika ia menengadah ke langit. Cewek itu kira, bertahan dalam diam adalah pilihan terbaik. Darla hanya perlu menerima setiap perhatian yang diberikan. Menikmatinya hingga waktu yang tak ditentukan. Namun, kehadiran seseorang dari masa lalu Genta membawanya pada kata bernama patah. Tidak cukup dengan mengalah dan mundur, Darla bahkan harus terjebak dalam luka yang sengaja diciptakan untuk menghancurkannya. Darla kalah, tapi tak kunjung menyerah.