"Kenapa kamu balikin semua barang yang udah aku kasih, Ay?" Bara menatap punggung gadis di depannya dengan tatapan yang sulit di artikan. "Bukan cuma barang dari lo yang gue balikin, tapi perasaan lo buat gue juga gue balikin dan perlahan gue juga bakal hapus perasaan gue buat lo." Balas Ayra sambil menahan genangan air di kedua pelupuk matanya. Bara tertegun mendengar ucapan gadisnya, apa katanya? Lo, gue? "Maksud Kamu? Kamu mau pergi ninggalin Aku, Ay?" "Lo sendiri yang minta gue untuk pergi dari hidup lo dan jangan pernah nampakin diri lagi di hadapan lo kan? Gue bakal turutin semua itu Bar, tenang aja." Ayra membalikkan badannya sambil tersenyum tipis. "Jadi, segitu doang perjuangan kamu buat hubungan kita?" Ayra tersenyum kecut mendengar pertanyaan yang lolos dari mulut Bara. "Buat apa gue berjuang untuk menjadi pelangi di hidup seseorang yang buta warna, percuma Bar." Kalimat itu yang membuat Bara terdiam, bahkan bisa saja kalimat itu menjadi kalimat penutup dalam kisah cintanya dengan Ayra.