Story cover for Manusia Yang Telah Mati Sebelum Waktunya Tiba (END) by BaskhoroWahyu
Manusia Yang Telah Mati Sebelum Waktunya Tiba (END)
  • WpView
    Reads 6,721
  • WpVote
    Votes 5,885
  • WpPart
    Parts 65
  • WpView
    Reads 6,721
  • WpVote
    Votes 5,885
  • WpPart
    Parts 65
Ongoing, First published Dec 31, 2020
Mature
Dirinya sendiri yang ingin dipanggil sebagai Muspra, maka dia sendirilah yang memutuskan untuk menggunakan nama pilihannya. Sebuah nama yang memiliki arti sia-sia. 
Dia selalu membayangkan jika dirinya merupakan serpihan kecil objek dunia ini, lahir atau tidak mengenai kehadirannya sangatlah tidak berarti. 

Semua bertitik tolak ketika orang tuanya mengalami perceraian, sebuah hari dan waktu yang sudah dipaksakan  lupa, di sisi lain hari tersebut menjadi titik tolak kehidupan yang sekarang dia jalani, segalanya menjadi berbeda. 
Nama pemberian dari orang tuanya ketika dia lahir telah menjadi debu, bahkan dia mempercayai nama tersebut adalah kutukan di masa lalu.

Semua yang telah menjadi suatu peristiwa, seakan-akan telah berada di ujung dari sebuah kehidupan yang belum pada waktunya. Hingga pada akhirnya, dia memutuskan jalur kehidupan yang lebih baik untuk hidup sendiri daripada bergantung dengan siapa pun, memilih untuk meninggalkan semua orang daripada menjadi beban mereka ataupun sebaliknya.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Manusia Yang Telah Mati Sebelum Waktunya Tiba (END) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
RUANG DEPRESI [ END ] cover
Me and You vs Our Story  cover
Daun yang Jatuh tumbuh kembali cover
(Dia)fragma [FIN]  cover
Kami Tumbuh Dari Ledakan cover
The Dark Side(END) cover
Human Disease cover
Senja yang mendung cover
Yang Tak Terucap... cover
Rebuilding Love, One Flight at a Time (END) cover

RUANG DEPRESI [ END ]

39 parts Complete

"Tolong ceritakan padaku, bagaimana rasanya mempunyai keluarga yang utuh? Tolong jelaskan padaku, bagaimana rasanya hidup tanpa setitik luka yang menerpa! Aku ingin bahagia seperti mereka! Walau hanya satu kali saja!" Cinta dan Luka sama-sama Zeline rasakan, tetapi luka itu hadir lebih unggul daripada rasa cinta yang nyata, bukan hanya omong kosong tidak berguna saja. Ruang Zeline sepi, ruang Zeline kelam, bantu Zeline keluar dari ruang depresi. Zeline tidak pernah merasakan, bagaimana rasanya disayang, dimanja, dan diperhatikan. Hari demi hari, detik demi detik, yang Zeline nanti yaitu perdamaian kedua orang tuanya. Zeline merasa banyak kurangnya, Zeline menginginkan ketulusan yang sebenarnya, bukan hanya kata permainan perasaan saja. Sejak kecil, beranjak remaja Zeline menyaksikan perseteruan itu masih saja terasa. Rasa sesak terasa di dalam dada, seketika atmanya mulai merasa bahwa diri ini tidak ada apa-apanya. Bahkan sampai nafas berakhir sekalipun, Zeline akan terus berusaha untuk menerimanya, sampai Sang Maha Kuasa berkata. "Waktunya beristirahat dengan tenang." Ditulis oleh: CALGHIFARI Start: 25 November Finish: (?)