Alanodia

Gana, yang baru saja lulus SMA harus ikut ibunya pindah ke Kota Semarang bersama adik laki-lakinya yang berusia 12 tahun untuk merawat kakeknya yang sakit-sakitan. Saat kecil, Sang Kakek sering bercerita untuk Gana dan Kafa tentang pengalamannya berlayar di lautan bersama armada-armada laut hebat di zaman dahulu. Maklum, kakeknya memang sudah sangat tua. Entah ceritanya sungguhan atau hanya karangan, selama bisa dinikmati, Gana dan Kafa akan terus mendengarkan.
Hingga akhirnya Sang Kakek meninggal dan membagikan warisan-warisan aneh untuk cucu-cucunya. Gana dan Sena yang sudah beranjak dewasa merasa warisan kakeknya tidak terlalu penting untuk dipikirkan. Terlebih mereka harus menyiapkan diri untuk ujian masuk perguruan tinggi. Tapi Kafa yang masih kekanak-kanakan meyakini bahwa warisan itu ada kaitannya dengan cerita-cerita yang sering kakek mereka ceritakan dulu.
Berniat membuktikan bahwa cerita-cerita kakeknya hanyalah karangan, Gana, Sena, dan Kafa justru harus menghadapi petualangin seru yang membahayakan sekaligus mengasyikkan di sebuah kota bernama Alanodia.