Reyhan Alkantara
"Biarkan angin ini menerpa kehidupan yang penuh akan kebahagiaan, kebahagiaan yang hanya sementara kita rasakan. Namun, setiap hembusan angin yang menerpa, aku mencoba untuk mengikhlaskan apa yang telah datang dan akan pergi layaknya daun yang melekat pada pohon dan diterpa angin untuk gugur."
Hana Almeera
"Jika hidup ini penuh dengan hitam putih, maka pelangi yang membuatku tersenyum semangat, karena warna indahnya yang datang setelah hujan, dan kamu hadir ketika hujan telah redah. Jika aku akan pergi seperti pelangi yang hanya nampak sementara, ikhlaskan seperti halnya angin yang telah mengajarkanmu arti itu semua."
Dikuatkan oleh semesta, didewasakan oleh keadaan, dan dibahagiakan oleh seseorang yang belum pernah mereka temukan. Adakah yang masih mereka harapkan?
Datang dan akan pergi. Ada. Namun, akan kah kembali?
Akan kah putus asa ketika semesta mengajaknya bercanda?
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.