"Suka banget sama kopi?"
Tanya Nadya sambil memperhatikan bagaimana Farhan menikmati kopi yang sejatinya pahit, apalagi dia hanya menambahkan gula sedikit.
"Kopi itu tidak pahit, coba aja deh."
"Gak percaya, kopi itu pahit. Sepahit hidupnya Nadya, makanya Nadya gak pernah mau minum kopi." Jawab Nadya kesal.
Farhan mengabaikan Nadya, kembali meminum kopi yang masih hangat.
"Sebenarnya kopi itu tidak pahit, Anda bisa menambahkan gula atau susu dengan takaran yang pas. Sama seperti hidup yang banyak ujian, ujian tidak akan berhenti sebelum kehidupan berakhir. Ujian bukan untuk dirasakan, tapi dihadapi dengan ikhtiar, kesabaran dan doa."
Nadya terdiam, tanpa disadari dia tersenyum simpul.
"Kenapa?"
"Kenapa apa?"
"Barusan Anda tersenyum."
"Saya? Tidak."
Wajah Nadya memerah karena malu, rasanya dia ingin pergi dari tempat ini sekarang juga. Nadya berpamitan pergi sambil mengutuk kebodohannya. Sedangkan Farhan tertawa melihat kelakuan Nadya yang lucu.
••••
Best Rank :
🏆 25 Perpisahan [17 Juli 2022]
🏆 76 Agama [11 Juli 2022]
🏆 192 Islam [12 Juli 2022]
🏆 255 Spiritual [11 Juli 2022]
🏆 4 Pernikahan [06 Januari 2021]
[WARNING!] Cerita ini mengandung kata-kata kasar, umpatan, perkelahian, alkohol.
Bryan Davidson memiliki prinsip hidup kebebasan, baginya Balapan Liar, Clubbing dan Mabuk adalah kehidupannya. Takdir mempertemukannya dengan wanita bercadar bernama Zeliya Khayria, wanita solehah yang memiliki prinsip bertentangan dengannya. Wanita itu masuk ke dalam hidupnya demi meruntuhkan nilai yang selama ini dipegangnya, mampukah Bryan mempertahankannya?
Bagaimana kelanjutan kisah Bryan dan Zeliya?
Jangan lupa Follow authornya hehe. Selamat membaca dan semoga bisa ambil pelajaran dari kisah ini ya.