Awal kuliah saya di anterin oleh mama untuk kuliah, mama bela-belain cuti demi nganterin saya ke perantauan, tepat nya kota Bandung, tempat saya menimbah ilmu, saya bersama mama saya berangkat dari bandara polonia, yg skrng berubah nama menjadi Kualanamu menuju bandara Husein Sastranegara, kala itu saya nyampe di bandara itu tepat pada siang hari, saya bersama mama saya bingung mencari alamat dmn kampus saya diterima, dengan modal tekad n kuasa Tuhan Yesus, saya dan mama saya memberanikan diri untuk berangkat, yg sebenarnya keluarga saya tidak berada dikota itu, setelah kami sampai saya dan mama saya pun mengambil bagasi, lalu mencari taxi, suatu keunikan dikota ini bahwa ternyata ngambil taxi itu tidak boleh sembarang, harus ada prosedure daftar dulu, dan dicarikan oleh petugas nya, berbeda dgn didaerah saya, kalo mau pake taxi ya udh di berhentiin lalu naik, waktu saya n mama saya bertemu sama seorg pria bersama papa nya, ternyata kami juga sama.
Perjanjian telah dibuat antara Bandung Bondowoso dan pasukan jin. Namun, semesta sepertinya tahu bahwa kegagalan terjadi karena kecurangan yang dilakukan oleh Roro Jonggrang. Roda nasib berputar di luar kendali.
Masalahnya, perjanjian gaib tidak dapat dipatahkan begitu saja. Maka konsekuensinya, semua yang terlibat terbelenggu oleh ruang, waktu dan karma. Kejadian akan terus terulang hingga mereka semua memenuhi janjinya.
Bandung Bondowoso tidak sama sekali mengalami reinkarnasi karena ternyata dia tak pernah bisa mati. Dibunuh atau bahkan bunuh diri tidak membuatnya mati. Hidup sebagai makhluk abadi untuk menunggu entah apa.
Ratusan bahkan lebih dari seribu tahun berlalu hingga netranya melihat sosok mirip dengan wanita yang dicintainya sekaligus dibencinya. Apa Roro Jonggrang reinkarnasi? Tidak mungkin. Penjelasan masuk akal adalah keturunan Prabu Baka tidak habis karena bisa jadi dia memiliki anak lain selain Roro Jonggrang.
Apa sang keturunan yang entah keberapa ini akan berkewajiban memenuhi karma dari nenek moyangnya?
Akankah sejarah terulang lagi?
Bukankah darah lebih kental daripada air. Maka keturunan pengkhianat kemungkinan besar menjadi pengkhianat juga.
"Paling tidak, penuhi janjimu terlebih dahulu. Jika setelahnya kau mau kabur atau mati, silahkan! Aku tidak akan menghalangi. Asal kau tahu, aku juga ingin bisa mati seperti manusia-manusia lain. Apa menurutmu hidup abadi itu menyenangkan, haah? Tidak sama sekali. Rasanya sangat... sangat... sangat melelahkan!"
~ Bandung Bondowoso a.k.a Banyu Wisesa
Gananantha ~
"Ck, dasar pria gila. Kau ini sedang mabuk atau habis nyabu?"
~ Dara Mahisa Suramardhini ~
PERHATIAN!!!
✾ Another level of Roro Jonggrang's story ✾
Jangan terlalu mempercayai apa yang anda baca. Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh, karakter, tempat, waktu dan peristiwa itu hanya bagian dari pengembangan cerita.Tidak ada kesengajaan untuk membuat kontroversi tetapi hanya bermaksud sebagai hiburan semata.