Noella Adalson, gadis remaja berusia 17 tahun blasteran Swiss dan Indonesia. Parasnya yang elok memberi kecemburuan sosial bagi sesama jenis dan kerap menjadi objek pembullyan karena parasnya yang dianggap berbeda dari lingkungannya. Apakah karena ia bukan hasil dari per kawinan pribumi asli maka ia layak mendapatkan pengasingan dari lingkungan sekolahnya? Apa yang salah dari cewe blasteran? kita semua sama-sama manusia ciptaan tuhan, makan nasi dan bisa baca tulis serta pakai bahasa Indonesia juga. Bentuk tubuh dan genetika tidak serta merta selalu dijadikan alibi dalam membuat perbedaan diantara kita yang menciptakan jarak satu sama lain. Mau original pribumi atau blasteran itu mempunyai hak yang sama yaitu dihargai dan berhak untuk bahagia. Takdir baik tidak selamanya ia dapat, kerikil-kerikil kecil kadang menjadi temannya dalam menuju kedewasaan. Sampai dia harus menemukan kehidupan yang baru dan lingkungan baru mengharuskan ia beradaptasi padahal ia benci dengan situasi ini . Hingga ia bertemu dengan sesosok manusia yang mampu dalam 7200 detik secara bersamaan memberikan cinta dan luka.