Suratku menjadi usaha pertama untuk bisa menggapaimu. Surat berikutnya adalah jawaban jujurmu yang selalu tak pernah lupa untuk meremukkan hatiku. Surat kita, puisi kita, menyadarkanku tentang kisah yang hanya akan ada dalam khayalku. Kenyataan dari isi surat balasanmu keras menampar mimpiku untuk bangun dan menyadari, sikapku akhirnya menjadi anak panah yang melupakan arah dan kembali padaku. Benar, penyesalan selalu ada di akhir. [Hanya kisah biasa yang ditulis melalui puisi berbalasan].All Rights Reserved