bro(friend) - you x draco malfoy ft. oliver wood
  • Reads 2,073
  • Votes 183
  • Parts 4
  • Reads 2,073
  • Votes 183
  • Parts 4
Ongoing, First published Jan 03, 2021
( on going )

"awas ya, jangan sampai lu buat onar di sekolah! inget, jangan bikin gw malu!" -Oliver Wood
"iya iya! dasar orang famous." -[Name] Wood

"ohh jadi lu yang dah berani ngelawan kakak kelas lu ini?" -Draco Malfoy
"iya. kenapa hah?" -[Name] Wood


[Name] Patricia Wood, gadis berumur 14 tahun dan merupakan anak perempuan satu-satunya dari keluarga Wood. saat ia menginjak umur 14 tahun, seekor burung hantu datang ke kediaman keluarga Wood dan memberikan sebuah surat dari Profesor McGonagall. tapi apa isi surat itu?


- warn !
; bahasa non baku
; alur cerita tidak terlalu mengikuti alur film hp yang asli
; suka ada typo

if u don't like it, just don't read it.
All Rights Reserved
Sign up to add bro(friend) - you x draco malfoy ft. oliver wood to your library and receive updates
or
#6oliverwood
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
oneshoot twoshoot Bp  (Treasure) 🔞 cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
BABY CHANIE cover
brother ; drarry cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
Rafa [End💗] cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.