Batas Waktu, antara Cinta, harap dan pengorbanan. Tiga bulan waktu yang dimiliki oleh Mia untuk menikah sebelum pergantian tahun. Tidak masalah bagi Mia untuk menikah kapanpun. Tapi yang menjadi masalah adalah saat ini dia tidak memiliki calon pendamping. Mia mengikhlaskan dirinya dilangkah oleh Mutya, adikknya yang tahun depan akan dipinang oleh Ardi, pacar Mutya. Tapi keluarga berkata lain. Peraturan Adat membawa Mia dalam keadaan sulit di mana Mia tidak boleh dilangkah dan mereka berdua tidak boleh menikah di tahun yang sama demi menjauhan diri dari hal-hal negative yang dikhawatirkan dapat merusak ketentraman rumah tangga mereka. Sementara, keluarga Ardi meminta untuk meminang Mutya di tahun depan, jika tidak lebih baik gagalkan saja pernikahan Mutya dan Ardi karena memang mereka sudah lama menjalin hubungan. Jalan satu-satunya adalah Mia memanfaatkan waktu untuk bisa menikah dalam waktu tiga bulan. Terdengar hanya Mia yang berkorban dalam situasi itu, namun tidak ada pilihan lagi. Mia tak kehabisan akal untuk meminta Dito, teman dekatnya untuk menikahinya namun Dito tidak bisa. Pilihan yang terakhir yang dimiliki Mia adalah menerima perjodohan yang dilakukan kedua orang tuanya untuk menikahkan dirinya dengan salah satu anak dari teman Ayahnya. Mampukah Mia bertahan dalam situasi yang membuatnya merasa tertekan?All Rights Reserved