Tsukishima Twins {Haikyuu Fanfiction}
  • Reads 25,500
  • Votes 2,888
  • Parts 11
  • Reads 25,500
  • Votes 2,888
  • Parts 11
Ongoing, First published Jan 04, 2021
Disini kamu adalah kembaran dari Tsukishima Kei. Sejak kecil kalian berdua tidak pernah terpisahkan. 




'Terakhir kali Kei-nii mengkhawatirkan aku seperti ini waktu aku masih kelas 3 SD. Itu pertama kalinya Kei-nii marah dan sangat khawatir kepadaku. Walaupun aku tau kalau Kei-nii khawatir padaku tapi aku mendengarnya seperti sangat marah dan kecewa.' - Name


'Aku merasa sangat bersalah telah membuat [name] ketakutan seperti tadi. Terakhir kali aku melihatnya seperti itu adalah saat kelas 3 SD.' - Kei






Aku baru pertama kali bikin fanfiction, jadi maaf banget kalau OOC dan nggak nyambung ya. Aku menerima berbagai macam kritik dan saran agar bisa lebih baik lagi kedepannya. Semoga ceritanya dapat menghibur ya. Arigatou gozaimasu.


Karakter milik Furudate Haruichi.
Aku cuma pinjam karakternya.
All Rights Reserved
Sign up to add Tsukishima Twins {Haikyuu Fanfiction} to your library and receive updates
or
#14tsukishimakei
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
Choose Family  cover
Duke's Grip cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
THE BOSS BABY cover
After Graduation cover
Stars Behind the Darkness 2 cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.