Feng Na Na [END]
  • Reads 73,594
  • Votes 8,281
  • Parts 55
  • Reads 73,594
  • Votes 8,281
  • Parts 55
Complete, First published Jan 05, 2021
Mature
Hal yang terakhir kuingat adalah kondisiku yang menggenaskan. Lantas bagaimana aku kembali bernafas dengan tubuh yang dibalut dengan hanfu putih yang mengingatkanku dengan pakaian tradisional zaman dulu.

Melihat kondisiku yang masih bernafas, banyak pertanyaan yang muncul dalam kepalaku.

Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah saat ini aku sedang bermimpi? Tapi bagaimana bisa orang yang telah mati merasakan sakit dari guncangan hebat benda persegi yang membawaku? Bagaimana bisa aku merasakan sakit dan nyeri saat kedua pundakku menabrak kedua sisi kayu yang berada di sisi kanan dan kiriku? Bukankah orang yang telah mati tak mampu merasakan apapun?

Terlalu pusing dengan pikiranan dan pertanyaan - pertanyaan yang terus bermunculan dalam kepalaku, aku lantas memilih bangun dan mendudukan diriku. Baru saja aku bangun dari tempat yang kutiduri, seketika kedua bola mataku terbelalak terkejut saat menyadari tempat yang menjadi tempat tidurku. 

Apa yang sebenarnya terjadi?

Bagaimana bisa aku bangun dari peti mati?

Apa yang sebenarnya terjadi padaku, bukankah aku telah mati di tangan tunanganku sendiri? Lantas apa ini?

*****************

📍Jeneponto, 5 Januari 2021

Author Note :

Cerita ini awalnya dipublish di NovelToon, namun karna banyaknya pertimbangan, alhasil cerita ini pun turut kupublish di Wattpad.

Sehubung karna kedepannya aku bakal stay di Wattpad, cerita ini akan kulanjut hingga tamat disini saja. ^^

Jadi bacalah selagi ON - GOING, sebab apabila ceritanya telah tamat, sebagian BAB akan ku hapus demi kepentingan penerbitan dalam versi E-book ❤
All Rights Reserved
Sign up to add Feng Na Na [END] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Lady Antagonis (TAMAT) by GaluhCahya8
43 parts Complete
Kehidupanku biasa saja. Membosankan dan menyebalkan. Entah mengapa ibu-ibu kaum nyinyir melabeliku sebagai orang bermasalah. "Oke, aku kuat." Itulah yang berkali-kali aku tanamkan dalam benak. Kuat. Kesehatanku memburuk akibat kebiasaan hidup tidak sehat; begadang, telat makan, makan makanan rendah gizi, dan tambahan beban pikiran. Begitulah akhir kisahku, salah satu korban kerasnya kehidupan, berakhir. Sayangnya aku salah! SALAH BESAR. Aku justru terlempar ke dalam novel ciptaan temanku sebagai Laura. Aku tidak keberatan menjalani hidup kedua. Namun, beda cerita bila aku adalah si antagonis yang bahkan tidak memiliki aset bernilai jutaan. Izinkan aku hidup mewah! Mewah! Oke, lupakan mengenai hidup sebagai nona besar. Masa bodoh dengan plot, mengubah cerita, merayu tokoh utama, dan bersikap baik kepada Sarah, si FL. Berhubung aku menempati Laura ketika dia masih SMA, maka lebih baik aku mempersiapkan hidup di masa depan semapan mungkin. Dengan kata lain: Sayonara, wahai para tokoh mulai dari kelas kroco sampai kakap. Aku akan hidup mandiri dan silakan saling bunuh memperebutkan Sarah. Aku tidak peduli! Akan tetapi, semua karakter sepertinya ingin mengganggu rencana hidup mandiriku. Mulai dari FL yang ngotot ingin menolongku, ML justru menawariku aset senilai jutaan, bahkan Villain pun mulai berubah haluan mencari cinta. Pasti ada yang salah dengan mereka semua. Mereka aneh! ANEH. Oh tolong, tolong izinkan aku hidup damai. Oke?
You may also like
Slide 1 of 10
I Wrote This Story cover
Lady Antagonis (TAMAT) cover
Mati di Episode Satu (TAMAT) cover
Candle Light | NCT DREAM [✓] cover
I'm Not A Villainess cover
Become The Extras?! [BL] cover
I Wish You Leave Me ( END ) cover
SENANDUNG [END] cover
CURSED GIRL cover
Anugrah Bidadari (TAMAT) cover

I Wrote This Story

59 parts Ongoing

[Spin off of I Was The Evil Witch] [HIATUS] Tidak mungkin! Aku bergegas keluar dari kamar mewah itu, kaki kecilku berlari tanpa arah dan tujuan, mencari jawaban dari spekulasi gilaku. Tidak mungkin, kau pasti berbohong. "Ah, Ariel? Putri kecilku sudah bangun? Kemarilah sarapan bersama" ucap seorang wanita yang sangat sangat aku kenal. Tentu, karena aku sendiri yang menulisnya, menulis kisah hidupnya, Althea. Tidak, ini pasti hanya mimpi. "Nak? Ada apa? Apa kau sakit? Wajahmu pucat" kini pria tampan yang duduk bersebelahan dengan Althea, yang tentu juga sangat aku kenali. Karna lagi-lagi, aku sendiri yang menulisnya, Raphael. Aku, masuk ke dalam ceritaku sendiri!