Cover : @GENIUS_LAB
Garis kehidupan yang dijalani Park Jiyeon tidak semudah yang kalian bayangkan.
Kalian pikir, menjadi primadona sekolah mampu menaklukkan dunia? Ck, rasanya ia ingin tertawa terbahak-bahak.
Kalian pikir, menjadi puteri pejabat negara mampu menggenggam seluruh semesta? Ugh, mau muntah saja mendengarnya.
Dan kalian pikir, menjadi gadis baik hati dan beretika mampu menyelamatkan bumi beserta isinya? Oke-oke, itu terlalu berlebihan.
Jawabannya adalah tidak, kalian seratus persen salah total.
Pada dasarnya, kehidupan yang Park Jiyeon jalani adalah hambar. Tidak ada rasa berlimpah kesenangan yang patut ia banggakan. Itu-itu saja, tidak ada yang perlu ia pamerkan. Terlalu sepi dan mati rasa.
Sampai saat berumur 18 tahun, di sana kehidupan berwarna Park Jiyeon dimulai. Tanpa sadar, ia sudah terikat sejak lahir. Digadang-gadang menjadi permaisuri Raja. Dikenalkan dengan portal dimensi dunia lain yang akan membawanya pada kerajaan penyihir putih.
Awalnya ia pikir itu menyenangkan, namun bumbu lain bercampur aduk untuk mengacaukan.
Kadang penuh teka-teki. Kadang penuh tangisan dan jeritan. Dan kadang penuh cinta, hingga ia berakhir bingung. Apakah ia patut berterima kasih kepada takdir, atau tidak karena sudah membawanya pada jalan serumit ini.
Diary the Jungie Family; How did This Family Begin?
24 parts Complete Mature
24 parts
Complete
Mature
"ᵀʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵇᵉⁱⁿᵍ ᵃ ᶜʰᵉʳⁱˢʰᵉᵈ ᶜʰᵃᵖᵗᵉʳ ⁱⁿ ᵐʸ ʲᵒᵘʳⁿᵉʸ, ᵃⁿᵈ ᵗʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵍʳᵃᶜⁱᵒᵘˢˡʸ ⁱⁿᶜˡᵘᵈⁱⁿᵍ ᵐᵉ ⁱⁿ ᵗʰᵉ ᵇᵉᵃᵘᵗⁱᶠᵘˡ ˢᵗᵒʳʸ ᵒᶠ ʸᵒᵘʳˢ."
***
19 tahun usianya kala itu saat desakan keluarga dan keadaan mengharuskannya untuk pergi dari rumah dan mempertanggung jawabkan atas kesalahan yang dia lakukan bersama dengan prianya. Keberkahan yang dilabeli tittle salah karena tak sengaja mengizinkan satu nyawa kecil untuk tinggal didalam perut.
Tidak mudah. Susah. Guncangan besar baginya diusia muda karena dituntut untuk mengurusi keluarga itu membuat dia seperti mendapat kejatuhan hingga dia tenggelam dalam lautan tanggungjawab jawab besar.
Membesarkan bayi itu tidak mudah. Merawat nyawa kecil yang berisik setiap saat itu tidak mudah. Menjadi ibu muda itu tidak mudah. Mengorbankan banyak mimpi dan hidup dalam hunian dengan nama keluarga baru yang sedang berusaha mekar juga tidak mudah.
Tetapi di atas segala ketidakmudahan yang mengikat selalu saja ditemukan, dirasakan, dan didapati bagaimana alirasan perasaan hangat setiap kali dia melihat bagaimana prianya dan bayi kecil itu tersenyum dan memanggil dirinya kompak dengan sebutan; rumah.
Sampai akhirnya dia bisa lepas dan ringan mengakui bahwa memang seperti inilah jalan hidup yang harus ditempuhnya. Seperti ini alur garis takdir-takdir Tuhan yang diperuntukkan untukknya. Membina keluarga lebih awal yang awalnya tak dia inginkan, malah seiring waktu berkembang menjadi keluarga besar yang banyak menebar hangat dan kebahagiaan untuk banyak orang.
Start: 150723
End: -