"Gar ...." Gentari menggigit bawah bibirnya. Saat motor yang hampir menabraknya sudah melintas.
"Apa?"
"Jantung gue dangdutan, gegara Lo megang pinggang gue kaya gini...."
"Jujur amat jadi cewek," ucap Gerhana melepaskan tangan kirinya yang melingkar di pinggang Gentari. Padahal jantungnya pun sama berdegup kencang. "Dah dilepas, sekarang masih dangdutan, gak?"
Gentari memeriksa jantungnya dengan tangan kanan. "Ma-masih...."
Detik itu juga, tawa Gerhana pecah. "Mana coba, ga denger tuh."
"Tau ah, Gara mah gitu. Dah, Neng Tari mau beli donat selai kacang ajah."
❝Ini tentang Gentari yang menyinari Gerhananya. Dan juga tentang kita yang melukis kisah baru dengan danau, air hujan, dan hutan sebagai saksi tumbuhnya cinta pertama❞
Publish : 16/01/21
Kembali ke masa lalu melalui novel yang di baca karena mengisi waktu luang? Terdengar fiksi memang namun itu nyata dan di alami oleh pemeran utama kita