"Permintaan lo aneh-aneh aja, sih. Pakek pengen liat senja segala di rooftop, di bawah juga bisa."
Kaluna masih mendorong kursi roda milik laki-laki itu, sampai pembatas tembok dan memberikan kamera milik Kalandra yang sejak tadi dibawa olehnya.
Belum sempat ia menyelesaikan ocehannya, ketika Kalandra mulai membuka suaranya dan mengarahkan lensa kamera itu pada guratan orange yang terbentang di atas sana.
"Kal, banyak hal yang lo kira biasa, tapi luar biasa bagi orang lain. Senja itu, salah satu objek foto gue yang gak boleh terlewat setiap harinya. Karena dengan itu, gue bisa merasa bahagia dengan segala keterbatasan yang ada."
Laki-laki itu sudah mengalihkan pandangannya. Bukan lagi pada senja ataupun kameranya, tapi mulai memfokuskan mata pada gadis di sebelahnya.
Dan pada saat itu juga, Kaluna mulai jatuh cinta. Bukan hanya pada senja, tapi juga pada Kalandra.
____
Minggu, 13 November 2022
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.