The Capital's girls look on with hatred, "You're just a country girl without any knowledge. Do you have Niyun Shop's clothes? Do you have Brilliant Treasure Pavillion's jewellery? Do you even know how eminent and domineering the famous Yue Wang is?"
Mu Yunyao looked at them lazily, "Niyun Shop? I opened it. Brilliant Treasure Pavillion? I opened it. As for Yue Wang...when are you returning my silver?"
Yue Wang's face was cold: "I will pay with my body."
(Wang means Prince. In this case, "Yue Wang" was a title given by the Emperor to his son.)
After being reincarnated, Mu Yunyao believes in three things: One, do not have good intentions towards others. Two, do not let the enemy have the chance to rise again. Three, do not believe in feelings. Thus, she is merciless. She is fearless. She would rather have everything destroyed than to compromise for everything.
However, after one fateful meeting, a cold-blooded prince keeps following her, silently plotting on making her his wife and bringing her back to pamper her...
[Brothership, Familyship, & Bromance Area]
[Not BL!]
.
.
.
Perlakuan kasar juga sikap acuh tak acuh menjadi landasan penyesalan mereka saat melihat tubuh itu terbaring kaku di ranjang pesakitan setelah sebelumnya di tangani oleh dokter. Satu kalimat yang keluar menyentak begitu dalam relung hati mengingat semua duka yang tertoreh pada sosok lembut itu.
"Tuan muda telah tiada."
Begitu katanya.
Sangat singkat namun kalimat itu tidak pernah ingin mereka dengar. Tidak sekali pun dalam hidup mereka.
Jika saja kesempatan kedua itu ada, maka izinkan mereka untuk menebusnya. Memberikan kehidupan lebih baik padanya yang mengulas luka penyesalan paling dalam bahkan tanpa sebuah kata.
"Mendekat lah, papa ingin mendengar detak jantung mu."
"Jangan makan makanan tidak sehat! Bawa bekal saja dari rumah."
"Jika berani bergadang, aku akan tidur sembari memelukmu hingga pagi."
"Diam saja di sana, olahraga berat tidak baik untuk tubuh mu yang lemah."
"Kenapa kalian semua bertingkah aneh seperti aku orang tua berusia seratus tahun?"
.
.
.
Bunga Hyacinth melambangkan duka, penyesalan, kecemburuan dan iri hati. Dalam mitosnya Hyacinth tumbuh dari darah seorang pemuda yang sangat di sayangi oleh Apollo dan Zephyr, dan dia terbunuh karena rasa iri Zephyr pada kedekatan antara si pemuda dan Apollo. Tetapi di sisi lain, Hyacinth juga memiliki makna pengampunan atas kesalahan orang lain.