OZ201 ; hyunjeong' ✔️
  • Reads 56,650
  • Votes 9,466
  • Parts 24
  • Reads 56,650
  • Votes 9,466
  • Parts 24
Ongoing, First published Jan 12, 2021
'			Pikiran Jeongin kosong seiring dengan jatuhnya pesawat OZ-201 yang ia tumpangi, ia hanya dapat melihat ke sekeliling, mendengar tangisan serta teriakan orang-orang disekitarnya, dada nya terasa sesak sebelum akhirnya semua menjadi gelap.
		Sebelum pesawat yang ditumpangi nya meledak, Jeongin mengharapkan sebuah keajaiban pada sang pencipta.

Warning ⚠:
─ Gender Bender
─ Mature Content 🔞

4th book of Jeongin b'day project 

©ddaepch, 11/02/21 - 09/03/21
All Rights Reserved
Sign up to add OZ201 ; hyunjeong' ✔️ to your library and receive updates
or
#29hyunjin
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
Rafa  cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kisah Tak Sempurna cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
After Graduation cover
Fiction -sungjake✔ cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.