Maetala - Ekspedisi Pedaksina
  • Reads 5,027
  • Votes 672
  • Parts 48
  • Reads 5,027
  • Votes 672
  • Parts 48
Complete, First published Jan 15, 2021
Majapahit, sebuah kerjaan dengan visi besar untuk menyatukan nusantara dibawah Panji Wilwatika. Segala cara dilakukan, baik dengan jalur diplomasi maupun penaklukan. Armada angkatan lautnya telah menyebar ke arah barat hingga ke Melayu, ke utara hingga ke Kutai, dan ke timur hingga ke Tidore. Semua catatannya terangkum rapi didalam sebuah kitab lontar bernama Negarakertagama.

Tapi apakah kalian yakin Negarakertagama telah menceritakan semua kisah penaklukan Majapahit? Mengapa tidak ada cerita ekspedisi mereka ke Samudra di selatan Pulau Jawa? Padahal, Bugis yang merupakan daerah vasal Majapahit telah menjalin hubungan dengan suku Aborigin di Australia. Bahkan bukti keberadaan mereka masih dapat kita temukan sampai dengan saat ini (silahkan cek google). 

Bagaimana bila ada sebuah kitab yang terlewat dan membahas secara khusus mengenai perjalanan para prajurit Majapahit ke Samudra Selatan? 

Itulah yang menjadi titik awal cerita kita. Sebuah catatan terlupakan yang ditemukan di Pesisir Utara Tuban tahun 1996. Sebuah catatan yang juga akan menjelaskan mengapa Candi Sukuh di Karangayar, Jawa Tengah, memiliki perbedaan dengan candi-candi lainnya di Pulau Jawa dan malah identik dengan bentuk pyramid kebudaan Meso-Amerika seperti Chichen Itza, Uxmal, Teotihuacan atau Palenque. Sebuah catatan yang juga akan mengubah cara pandang kita terhadap sejarah keberadaan kita di dunia serta alasan mengapa catatan ini di hilangkan.

Start : 18 Jan 2021
Finish : not yet

Update setiap minggu
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Maetala - Ekspedisi Pedaksina to your library and receive updates
or
#56budaya
Content Guidelines
You may also like
Nusa Antara by TheoBenhard
38 parts Complete
"Berjaga - jaga adalah sifat manusia yang terbaik. Langit cerah pun akan memunculkan hujan besar jika kita tidak melihat awan hitam di pulau berbeda. Terakhir Samaratungga bertemu Balaputradewa adalah dua puluh lima tahun yang lalu, Putri Pramoda," jawab Mpu Galuh. Novel Nusa Antara merupakan sebuah khayalan, sebuah angan - angan dimana seluruh kerajaan - kerajaan di Indonesia terjadi dalam suatu waktu yang bersamaan. Kerajaan Medang, Sriwijaya, Kediri, Bali, Sunda, Galuh, dan Kutai mengalami masa puncak dan kejayaan masing - masing. Penceritaan dibeberkan berdasarkan masing - masing sudut pandang tokoh, berdasarkan kejadian yang dialami dan disaksikan oleh para tokoh. Penulis meminjam nama - nama besar, tempat - tempat, serta kejadian/event yang terjadi di masa lampau untuk membuat menjadi suatu jalinan cerita fiksi. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terkuat dan terluas di Nusantara. Sementara Kerajaan Medang, yang didirikan oleh seorang keturunan raja Sriwijaya, sedang dalam kondisi was - was. Berita kedatangan Balaputradewa yang merupakan putra mahkota Kerajaan Sriwijaya, membuat kakaknya Samaratungga yang menjadi Raja Medang, meningkatkan kewaspadaan. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh pada keluarga Samaratungga. Pramodawardhani, putri Samaratungga, serta Rakai Pikatan, pasangannya, berada dalam bayangan ketakuan dan kengerian. Berbagai prasangka buruk menghinggapi keduanya. Sementara itu dua orang pemuda yang memiliki semangat dan daya juang tinggi, namun berada di tempat yang berbeda sedang meniti karir untuk berada di tempat tertinggi. Ken Arok di tanah Kediri merupakan ajudan Tunggul Ametung dan memiliki kelompok jagal pasar pimpinannya, sedangkan Mulawarman berasal dari tanah Kutai hidup dalam bayang - bayang kebesaran kakeknya Raja Kutai, Kudungga.
You may also like
Slide 1 of 10
CLARA √ cover
Hays-Zel Autumn「 END 」 cover
THE LAST HEART UNDER RAIN [END] cover
STETOSKOP TUA cover
[𝐒𝐄𝐑𝐄𝐍𝐀𝐃𝐄]; Bahrulhayat Ratu dari Timur cover
GETIH SENAPATI [END] cover
Nusa Antara cover
•For Our Youngest Brother• { Xodiac } cover
Become The Protagonist Older Brother cover
👑PRAMBANAN👑 cover

CLARA √

9 parts Complete

Mama bilang, aku bunganya yang paling cantik. Beliau tidak tahu jika setiap malam aku sibuk mengunyah kelopak-kelopak bunga miliknya di taman. © 2020-2022 Anthea Gillian All rights reserved.