Sehangat cahaya mentari pagi yang menyusup dari sela-sela dedaunan, sehangat itu pun perasaanku yang telah pulih dari candumu. Ditemani kilau keemasan mentari, kuputuskan untuk bangkit kembali menghidupi kehidupanku dan membungkus remah-remah masa lalu yang, kusadari, sungguh sulit untuk dipendam. Mungkin dengan bercengkrama dengan kenangan-kenangan itu dapat membuatku teralihkan. Membuatku terbiasa dengan acuhmu. Hingga lupa, bahwa luka yang telah engkau torehkan, tak terasa telah sembuh seperti sedia kala. ***** Selamat membaca(;
1 part