My Step Mother's My Ex (Slow Update)
  • OKUNANLAR 53,429
  • Oylar 4,511
  • Bölümler 39
  • OKUNANLAR 53,429
  • Oylar 4,511
  • Bölümler 39
Devam ediyor, İlk yayınlanma Oca 15, 2021
Jisoo Wiraga (Kim Jisoo BLACKPINK) setelah bertahun-tahun menyandang status Duren Mateng (Duda Keren Mapan dan Ganteng) pasca kematian istrinya Marcella (Naeun Apink) akhirnya luluh dengan Jennie Ruby (Jennie Kim BLACKPINK) seorang yang baru dikenalnya di sebuah Club Malam. 
Yang lebih mengejutkan Jennie ternyata adalah Mantan Kekasih dari Lukas Wiraga (Lalisa Manoban BLACKPINK) anak sulung Jisoo.

🔞🔞🔞 in your areaaaaa!!!
Blackpink Lokal 
GenBen

Copyright© suno08__ 2021
Hak cipta dilindungi undang-undang

#1 Jensoo
#1 Seulrene 
#1 JangDongyoon
Tüm hakları saklıdır
İçindekiler
Eklemek için kaydolun My Step Mother's My Ex (Slow Update) kütüphanenize ekleyin ve güncellemeleri alın
or
#336ikon
İçerik Rehberi
Ayrıca sevebilecekleriniz
Ayrıca sevebilecekleriniz
Slide 1 of 10
FORBIDDEN BONDS cover
GO BACK TO YOU || Markhyuck cover
𝑻𝒓𝒂𝒏𝒔𝒎𝒊𝒈𝒓𝒂𝒔𝒊 cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Arlio Pradipta Alexander [REVISI] cover
Kehidupan Kedua Cello cover
MENJADI BABY SITTER  cover
Duke's Grip cover
SAHMURA✔ cover

FORBIDDEN BONDS

42 Bölüm Devam ediyor

Menikah dengan ayahnya sendiri? Jika ada keluarga yang paling gila, itu adalah keluarga Anathama, keluarga dengan peraturan dan tradisi tak masuk akal, harus menikah dengan yang sedarah, yang sayangnya dianggap normal bagi Anathama. Cinta bukan pilihan, tapi takdir yang harus diterima. Dalam tradisi kelam ini, seorang cucu harus memilih antara melawan takdir atau terjerat dalam permainan keluarga yang mematikan. Selayaknya permainan dadu, setiap putaran yang acak seakan memiliki pilihan yang sama, yang tanpa sadar merenggut kebebasan Samantha, yang dipaksa menikah dengan ayah kandungnya. Anathama tak pernah sudi jika darahnya ditoreh darah dari keluarga lain, sekalipun keluarga itu bangsawan kelas atas. Apakah Anathama bisa dihancurkan? Apakah tradisi gila yang turun temurun itu bisa dilengserkan?