Asha, 20 tahun, mati karena pengkhianatan orang yang ia cintai. Keluarganya mati dan sahabatnya menjadi penjahat berdarah dingin. Dunia kiamat tanpa harapan.
Lalu ia bangun di dunia novel, menjadi karakter sampingan yang mati di bab pertama. Asha menatap layar biru yang menerangkan misi utama: Menyelamatkan Dunia.
Dengan sistem, Asha memulai misi menyelamatkan dunia, mengharapkan hadiah kembali 6 tahun sebelum kiamat di dunia aslinya.
Beruntung, pemilik asli tubuh Asha adalah Archmage berbakat yang menembus batasan penyihir. Misi ini akan mudah....jika saja tidak ada para karakter utama yang mengganggu ini!!
Putra Mahkota yang akan membuatnya melakukan banyak hal, dasar MC sialan, ia bukan babu!
Duke muda yang menantangnya berpedang setiap saat, dia itu penyihir! Kenapa sih?!
Archmage dari Menara Sihir yang terus menanyakannya beribu pertannyaan tentang sihir, oh sial, bukankah kau hidup ratusan tahun lebih lama dariku?
OH DAN ADA APA DENGAN RAJA IBLIS?! Mengapa dia menangis? Apakah iblis memang cengeng seperti itu? Setiap kali bertemu dengannya, air mata makhluk gelap satu itu terus bercururan tanpa henti, dia tidak punya hobi membuat orang menangis tau! Anehnya iblis ini membuatnya mengingat seseorang..
Ah sialan, dia cuma ingin menyelesaikan misi dengan tenang dan kembali ke dunianya, MINGGIR KALIAN SEMUA JANGAN MENGGANGGU JALAN WANITA INI!
***********************************
Baru-baru ini author cukup tergila-gila dengan novel transmigrasi dan manhwa, jadi ehem waktunya membuat cerita sendiri uhuy! Semoga kalian suka ya!
!Semua yang ada di dalam buku adalah murni fiksi dan alur cerita serta karakter murni imajinasi author sendiri!
Hal yang pernah Rafa sesali dalam hidupnya, yaitu menaruh harapan pada seseorang yang tidak pernah menganggapnya ada.
Dibenci, dihina dan disakiti baik fisik dan batinnya, seakan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi remaja yang berusia 17 tahun itu.
Memangnya apa salahnya?
Dia hanyalah, seorang anak yang ingin merasakan keluarga yang sesungguhnya. Bahkan demi mendapatkan hal itu, dia mengabaikan perasaaannya sendiri dan bahkan menjadi orang jahat. Sehingga membuatnya semakin dibenci.
Rafa menyesal. Menyesal pernah berharap agar suatu hari mereka bisa melihat dirinya sebagai saudara dan seorang anak.