Seasons Of Desire The Series ( Terjemahan Indonesia )
  • Leituras 3,770
  • Votos 377
  • Capítulos 26
  • Leituras 3,770
  • Votos 377
  • Capítulos 26
Em andamento, Primeira publicação em jan 16, 2021
Ketika satu teman hidup dengan kilas balik yang jelas tentang masa kecil mereka yang menyenangkan dengan kerinduan penjelasan selama satu dekade, yang lain menjalani gaya hidup yang benar-benar berlawanan dengan perasaan bahwa ada sesuatu yang hilang dan telah menyakitkan selama dia bisa mengingatnya.

Shuzo masih tinggal di rumah pedesaan mereka di dekat Fuji, hampir bersiap-siap untuk pindah ke kota, dan Yamato - meskipun tanpa ingatan apa pun - akhirnya memutuskan untuk
Kunjungi kampung halamannya setelah mendaftar ke Universitas Tokyo.
Akankah nasib mereka saling bersilangan lagi? Akankah Shuzo mendapatkan jawaban yang dia tunggu-tunggu? Mengapa tidak?
Yamato ingat sahabatnya yang paling dicintainya?

PS. Harap diingat bahwa ini hanya bagian dari pekerjaan praktik saya yang saya tulis selama waktu luang saya, oleh karena itu, rentan terhadap beberapa kesalahan tata bahasa/ejaan/linguistik. Jangan ragu untuk menyarankan alternatif melalui kotak komentar jika Anda mau, terima kasih.
Todos os Direitos Reservados
Inscreva-se para adicionar Seasons Of Desire The Series ( Terjemahan Indonesia ) à sua biblioteca e receber atualizações
ou
#1shuzo
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Talvez você também goste
Slide 1 of 10
DUNIA HAMPA cover
Di Balik Catatan Kuning cover
I'm Yours, Sasuke cover
Aishiteru || Yoshiho [END] cover
Farewell and Meeting(Indonesian)  cover
Hello and Bye | Jangkku Version cover
For My Bee [ChanBaek] ✔ cover
Heart Beat Of Seirin-Sweet Trouble  cover
What Brings Love? cover
Difficult To Forget//kuroken cover

DUNIA HAMPA

14 capítulos Em andamento

Hampa, kata itu menjadi hal yang ada di benaknya setiap kali ia pulang ke 'rumah' miliknya. Tak ada niatan baginya, untuk sekedar membuat rumahnya lebih berwarna lagi. Dunianya terasa hampa, setiap kali ia ingin mengeluh. Ia kebingungan, mencari tempat untuk bersandar, dan bercerita tentang hari-harinya yang sulit. 'Rumah' miliknya memang selalu berbeda, di sana sunyi. Di sana tidak terasa seperti ada kehidupan sedikit pun, hampa. Bahkan 'rumah' yang dikatakan orang-orang sebagai tempat pulang itu, tak sama baginya. 'Rumah' yang dianggap sebagai dunia kasih sayang bagi orang-orang, juga tak sama baginya. Semuanya bohong, semua tentang dirinya. Yang katanya menjadi kebanggaan bagi semua orang, tanpa ada kekurangan. Berjuta-juta lara tak pernah absen dari dirinya, seakan-akan seperti tidak ada detik tanpa kebohongan baginya. Sampai kapan, ia harus merasakan semua kesunyian ini? Kapan, kehampaan ini akan usai? Di mana, ia bisa mengekspresikan dirinya, selayaknya remaja pada umumnya?