Happy With You...

Cinta memang datang tiba-tiba. Cinta tak pernah salah, hanya saja kita yang salah mengartikannya. Memang menjadi simapanan hanya dipandang sebelah mata. Menjadi yang pertama belum tentu baik, dan menjadi yang kedua tak selamanya buruk. Ini salahku aku yang membawa nya dimasalah rumit ini. Walaupun umur kita terpaut sangat jauh tapi aku merasa lebih nyaman dengannya dibandingkan dengan istriku.

Dia sangat berbeda dengan istriku, dia pengertian dan bisa diajak berdiskusi. Dia selalu mengingatkanku untuk mengakhiri hubungan ini dan meninggalkannya, tapi aku tidak mau karena aku terlanjur mencintainya. Awalnya aku bukan cinta yang kurasakan padanya hanya nafsu belaka. Tapi semakin mendalami dan mengenal lebih jauh, yang hadir adalah cinta dan kasih. Dia selalu menasehatiku untuk meninggalkan dia agar tidak terjadi masalah dengan karirku. Tingkah laku istriku semakin jadi setelah kepergian putriku. Aku memutuskan untuk tidak pulang kerumah, seringkali aku mampir ke rumahnya.

Sebagai Istri seharusnya aku bisa menjadi teman yang baik bagi anak dan suamiku. Mendengarkan masalah mereka dan memberikan solusi. Tapi apa yang aku buat, aku malah menekan mereka dengan keputusanku. Membuat suamiku memiliki simpanan dan anak-anakku sulit dikendalikan. Semenjak putriku meninggalkan ku untuk selamanya, aku sadar aku terlalu egois suamiku sekarang jarang sekali pulang.
selalu dicurigai istrinya.