ꜰᴀᴋᴇ ᴍᴀʀʀɪᴀɢᴇ || ɢᴏᴊᴏ ꜱᴀᴛᴏʀᴜ
  • Reads 2,791
  • Votes 379
  • Parts 1
  • Reads 2,791
  • Votes 379
  • Parts 1
Ongoing, First published Jan 19, 2021
Mature
"Jadi...ini sudah berakhir?" Gadis itu tetap mempertahankan sikap tenangnya, meski sedari tadi isi hatinya hancur tak karuan.

Manik pria bersurai salju di hadapannya menatap dengan sendu. Ia mengusap tengkuknya, sedikit ragu untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.

"....Ya, kau benar. Kontrak kita...sudah habis."

"Kalau begitu selamat tinggal, Satoru. Jaga dirimu baik-baik. Semoga nanti kau bisa menemukan perempuan yang lebih baik dariku. Aku pergi dulu."

(y/n) mengulas senyum pahit, meratapi takdir yang sedang terjadi padanya. Dengan berat hati, ia memaksa kaki-kakinya agar mau melangkah demi menghindar dari si pria.

Sang pria tadi hanya terdiam membisu. Menatap punggung kecil gadisnya yang perlahan menjauh, sebelum sirna ditelan kegelapan malam.

"...Jaga― dirimu juga."

𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘎𝘰𝘫𝘰 𝘚𝘢𝘵𝘰𝘳𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘯𝘺𝘢

•
•
•
•
•
•
•
•

𝗚𝗼𝗷𝗼 𝗦𝗮𝘁𝗼𝗿𝘂 𝘅 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿

© Jujutsu Kaisen Hanya Milik Gege Akutami
All Rights Reserved
Sign up to add ꜰᴀᴋᴇ ᴍᴀʀʀɪᴀɢᴇ || ɢᴏᴊᴏ ꜱᴀᴛᴏʀᴜ to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Rafa  cover
BABY CHANIE cover
antagonis wife [TERBIT] cover
After Graduation cover
The Best Of Miracle cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.