"Bukannya dia anak bangsawan ningrat yang membenci kaum urban macam aku gini. Cewek urakan ke mana-mana sama laki beda-beda. Terserah sih, kalau aku mah se-bodo amat." -Mala, pemagang kelas teri yang memaksakan diri mengikuti arus ala anak milenial- "Dia tu ya, anak magang tapi kelakuannya udah kayak pro aja. Nggak inget apa CV-nya nggak masuk kriteria tapi tetap terpilih dengan pembenaran alasan kemanusiaan keluarga. Nggak sadar dia dipake bukan karena kualitas tapi alasan kasian. Beneran nggak punya malu. Huft, bikin gue ngomel-ngomel kayak emak-emak aja." -Damar, anak bangsawan yang nggak mau ngaku-ngaku meski udah jadi rahasia umum- "Gara-gara cewek itu, hidupku jadi berantakan. Secara nggak langsung dia udah jadi pembunuh. Awas aja kalo aku kehilangan kamu juga harus merasakan." -Danis, sang mantan yang pasti selalu datang tak dijemput pulang tak diantar."