Kisah Seorang Remaja yang beralih mencintai gunung ketika cinta kepada seorang wanitanya telah patah.
ABDI
nama gua abdi, gua lahir dari keluarga yang cukup sederhana
karena kesederhanaan keluarga gua, mereka memasukkan gua kesekolah yang cukup sederhana pula menurut gua, cukup aneh dikalangan orang awam namun sangat dekat dikalangan para orang sufi, PESANTREN
iya, gua disekolah kan oleh ibu dan bapak ke sebuah pesantren di pulau jawa, tepat nya jawa timur.
kisah ini berawal ketika gua berada di penghujung kelas 12, dimana kegiatan - kegiatan saat itu sangat membuat gua lelah, kegiatan pondok padat, ujian - ujian mulai menyita waktu, dan dirinya tak berhenti -berhenti mengganggu fikiran gua, disibuk kan dengan 3 hal itu sangat melelahkan, harus ada yang dikorbankan demi bisa membuat satu hal yang prioritas menjadi hasil yang maksimal, ujian lah yang menjadi prioritas gua saat itu, pondok dan dirinya yang terpaksa gua korbanin, satu bulan penuh fokus kepada ujian - ujian yang begitu melelahkan tanpa sadar kegiatan pondok gua amburadul, kabar tentangnya pun perlahan menghilang, mulai lah gua memfokuskan diri ke kegiatan pondok kembali, dan mencoba menghubungi dirinya dengan sedikit kaku untuk memulai, meskipun respon nya agak lama ya gua paham dengan kesalahan gua dan gua mencoba memahami dia, satu bulan dua bulan sampai mau lulus respon nya seperti acuh dan tak acuh, bahkan terasa seperti gua orang asing bagi nya.
gua tetap coba memahami dan coba mengerti, namun....
dia menghilang tanpa kabar, tanpa kata pamit, tanpa kata maaf telah berubah dia menghilang begitu saja.
bingung, bimbang merasuk keseluruh tubuh, bertanya - tanya kepada angin, kepada hujan, kepada dunia, kenapaa?
kenapa menghilang begitu saja, kalau memang ada yang salah kan bisa dibicarakan dengan baik - baik bukan, kenapa harus diam - diam pergi lalu menimbulkan beribu pertanyaan yang diawali dengan kenapa.
lanjut ke part 2.
Sky Shaquille dibenci keluarganya saat seseorang mengantarkan surat dari hasil tes DNA yang mengatakan Sha bukan anak kandung daddy dan mommy.
Di usia 8 tahun Sha akhirnya meninggal karna penyakit malaria.
Namun anehnya saat Sha yakin dirinya sudah mati, Sha malah kembali membuka mata dan mendapati dirinya berada diruangan serba putih dengan bau antiseptik. Anehnya lagi ia mendapati daddy yang selama ini membencinya menjadi orang pertama yang menangis haru saat ia membuka mata.
"maafin Daddy Sha"
"ndak au, ni kan dy pi uan"