Story cover for Pahit dalam Kemanisan by spechless__
Pahit dalam Kemanisan
  • WpView
    LECTURAS 57
  • WpVote
    Votos 23
  • WpPart
    Partes 7
  • WpView
    LECTURAS 57
  • WpVote
    Votos 23
  • WpPart
    Partes 7
Continúa, Has publicado ene 24, 2021
"Maaf aku gagal, mungkin karena dari awal jalan kita udah berbeda dan mungkin karena kita nggak seharusnya berjalan lebih jauh dari ini"

"Jaga diri baik-baik ya, aku udah nggak bisa ingetin kamu lagi"

"Kamu jangan suka cuek-cuek lagi, karena kamu punya senyum yang bagus, nggak perlu di tutupin". 

"Maaf aku pergi, tapi nanti jika ada waktu, mungkin saja aku bisa datang lagi, walau bukan untuk kamu tapi setidaknya aku bisa datang untuk sekedar melihat kamu". 


                                                      _AND_
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir Pahit dalam Kemanisan a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
#38alaska
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
F A K E ? [End] de zeevadeva__
58 partes Concluida
[Follow sebelum baca] "Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan. "Aku di rumah, sayang" jawab seseorang di sebrang sana yang tidak lain ialah Alvaro sambil mengelus puncak kepala seseorang yang bersandar di bahunya. Yang tidak lain, ialah Agatha. Rheva tersenyum kecut dan berusaha menahan air matanya. "Madep belakang coba" Alvaro menyernyit bingung namun tak urung mengikuti perkataan Rheva dari sambungan teleponnya. Alvaro memalingkan wajahnya dan menghadap ke belakang setelah menyuruh Agatha untuk duduk tegap kembali. Alvaro terpaku saat melihat Rheva berdiri tidak jauh di depannya. Memutuskan sambungan telepon sepihak, Rheva langsung bergegas pergi saat Alvaro masih mematung di tempat. Begitu pun juga dengan sosok perempuan yang tadi bersama dan bermesraan dengan Alvaro. Alvaro masih terpaku di tempatnya karena tidak menyangka akan bertemu dengan Rheva di sini. Ah, lebih tepatnya dia ketahuan berbohong karena lebih memilih berjalan dengan Agatha dan mengingkari janjinya dengan Rheva. Saat ia ingin menyusul Rheva, sebelah tangannya di tahan oleh Agatha yang diam-diam tersenyum senang dalam hati saat melihat kedua mata Rheva berkaca-kaca tadi. "Mau kemana?" "Aku harus nyusul Rheva, Tha. Aku nggak mau dia berpikir yang engga-engga" "Kamu mau nyusul dia, dan ninggalin aku sendiri di sini?" Alvaro mengacak rambutnya frustasi karena bingung ingin menyusul Rheva atau meninggalkan Agatha sendirian di sini. Yang penasaran, yuk langsung baca aja. Jangan lupa follow, vote, comment sama share ya! #rank 1 in Fakboi [30 - 09 - 2021] #rank 1 in Umum [23 -10 - 2021] #rank 1 in Umum [30 -10 - 2021] #rank 1 in Fakboi [08 -11 - 2021] #rank 1 in Umum [11 - 11 - 2021 - 30 - 11 - 2021] #rank 1 in School [08 -12 - 2021] #rank 1 in Sahabat [18 - 12 - 2021] #rank 1 in Fakboy [12 - 01 - 2022] #rank 1 in Nangis [01 - 02 - 2022] #rank 2 in Friendship [12 - 03 - 2022] #rank 1 in Friendship [13 - 03 - 2022]
Quizás también te guste
Slide 1 of 9
Living with Brothers  [TAMAT]✓ cover
F A K E ? [End] cover
My Perfect Senior cover
BELIEVE cover
My Name is SYANARA (COMPLETED) cover
yu n ai [ END ] cover
Mungkin? (Tamat)  cover
INI CINTA BUKAN BENCI cover
HATE BE LOVE (END) cover

Living with Brothers [TAMAT]✓

49 partes Concluida

"Loh, ntar-ntar, mama nitipin gue ke abang-abang biar gue bisa dididik sama mereka? Kelakuan mereka kan lebih laknat dari gue." ..... Dituntut agar bisa ini itu saja sudah cukup membuat Alea kesal. Sekarang mamanya berulah lagi dengan menitipkan Alea di rumah keempat abangnya dengan dalih agar Alea menjadi anak yang lebih baik seperti mereka. Lebih baik? Abang pertama punya pacar cowok. Abang kedua suka ngedugem. Abang ketiga ngikutin jejak abang pertama. Abang keempat suka balap liar. Lebih baik dari mananya? ........ Akankah Alea dapat bertahan di rumah sang kakak? Mengingat Alea masih memiliki satu problem, yakninya tetangga rumah yang selalu menempel padanya setiap hari. "Kayaknya gue alergi sama lo deh, setiap lo deketin tangan gue gatel, bawaannya pen gorok." -Alea "Nego dikit boleh? Jangan gorok deh, kerok aja gimana?" -Angkasa