Artya Kameli memutuskan memperbaiki fraktur masa kecilnya di usianya yang sekarang menjadi mahasiswa tingkat akhir. Akibat terlalu lama menunda, ia sampai harus menjalani operasi dua kali. Sehingga, mengharuskan Tya beberapa bulan menjadi pasien tetap di rumah sakit. Pradikta Laksono, perawat rumah sakit di mana Tya memperbaiki fraktur nya, impulsif menyukai Tya berkat intensitas keluar masuk rumah sakit dan bertemu di poli ortopedi. Sisinya tak banyak terkuak lantaran image kalem yang ia miliki. Kamal Fajarian-teman kampus Tya-merasa bahwa dia diterpa angin segar untuk mendekati Tya, sampai ia harus tiba-tiba menarik kakinya mundur dan menjaga dari jauh setelah ada Dikta yang ia ketahui sebagai lelaki yang mendekati Tya baru-baru ini. Intuisi memang tidak selamanya bisa dijadikan pegangan. Tetapi, barangkali Artya lupa, bahwa dengan intuisi terkadang ia berhasil keluar dari rasa yang menipu.
1 part