PINDAH KE DREAME Persahabatan yang terjalin tidak mampu membongkar rahasia kecil dari salah satu keempatnya. Karena terbungkus senyum kecil mempesona, irit bicara dan tidak peduli saat berpapasan dengan lawan jenis. Intinya menghindari pandangan, takut setan menggoda mendekati dosa. Jauh dari sifat sang teman, akhwat bernama Hilma Siti Fatimah adalah akhwat yang bisa dibilang barbar. Tidak peduli akan gamis yang dipakai, ia terbiasa ala kadarnya. Tidak seperti ketiga temannya yang meperhatikan penampilan, sampai cara berjalan. Semuanya sangat dihindari oleh Hilma. Sampai, Ustaz Hasbi terpancing diam-diam memperhatikan tingkah laku Hilma. Mengapa ada akhwat seperti itu? Di mana berpapasan dengan seorang ikhwan maka akhwat akan cepat merapikan penampilan, sedangkan Hilma sendiri bodoamat. Mau kerudungnya terbalik atau terlihat tidak rapi, ia masih fokus dengan makanan di tangan. Mengapa pewaris Pesantren Al-Fikri sangat ingin lebih jauh lagi mengenal Hilma? Padahal ada banyak akhwat yang menjaga penampilan dan pandangan dengan baik di pondok sana. Bagaimana respon Hilma sendiri tahu Ustaz Hasbi menilai apa yang dia lakukan? Apakah dia akan marah? Atau bahkan memilih keluar dari pondok?