Hi, ust Agam! [SUDAH TERBIT]
  • Reads 4,589,181
  • Votes 393,342
  • Parts 45
  • Reads 4,589,181
  • Votes 393,342
  • Parts 45
Complete, First published Jan 28, 2021
CERITA INI SUDAH TERBIT, TERUS SEDIA DI TOKO OREN DAN TOKOPEDIA. 




"Hi, ustad Agam," sapa Cita kala matanya menangkap sosok Agam turun dari serambi masjid. 

Agam-pun menjawab dengan nada biasa. "Bukankah Rasulullah mengajarkan kita untuk mengucap salam?"

"Hehe. Assalamualaikum," salam Cita sembari menunjukkan deretan gigi putihnya 

"Waalaikumsalam."

"Ustad. Boleh nanya gak?"
Agam mengiyakan dengan sebuah anggukan kepala. "Bahasa arabnya orang ngucapin selamat pagi itu apa?"

Agam menjawab ",صَبَاحُ الْخَيْرِ"

Wajah Cita sumringah, satu ibu jarinya digigit kecil.  "صَبَاحُ الْخَيْرِ juga ustad Agam."

Mendengar itu bibir Agam tertarik tipis. "Bukan begitu. Jawabannya صَبَاحُ النُّوْرِ"

Cita terkekeh seraya menggaruk tengkuk yang tiba-tiba terasa gatal. Niat hati ingin membodohi justru dia sendiri yang terlihat bodoh.




Highest Rank.
#01 in SMK (15/04/21)
#01 in Pesantren (12/05/21)
#01 in Hijrah (21/05/21)
#02 in Religi (22/08/21)
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Hi, ust Agam! [SUDAH TERBIT] to your library and receive updates
or
#205twins
Content Guidelines
You may also like
Sekolah SMA Za-Za [END] by tettyseptiyani02
34 parts Complete
"Percayalah, Takdir Allah yang Terbaik" Gue Fattah, lahir dan besar di Jakarta. Orang bilang gue termasuk dalam kategori bad boy! Sorry, gue nggak paham tentang bad boy itu. Gue cuma nggak suka ngelihat orang sok jagoan dan nggak bisa nahan diri untuk luapin emosi kalau ada kesalahan. Ayah, ibu dan kakak, mereka orang baik, kalau gue nakal jangan dikait-kaitkan dengan mereka. Gue suka belajar, senang pelajaran IPA terutama Fisika, hal yang gue mau harus gue dapatin. Gue Fattah dan gue BUKAN bad boy! Fattah, pelajar SMA yang nakal, tetapi pintar. Ia ingin mendapatkan hati Jamilah dan restu dari orang tua gadis tersebut. Ia berusaha merubah sikap demi Jamilah, agar gadis itu jatuh hati dan tidak setuju dengan perjodohan orang tuanya. Tujuan Fattah adalah mendapatkan hati Jamilah dan cintanya direstui. Tapi ternyata, gadis yang disukainya sangatlah anti dengan pacaran. Aku Jamilah, Abi seorang kiyai dan punya pesantren di luar kota. Aku lahir dan dibesarkan di Kabupaten Bandung. Walau anak semata wayang, tapi aku tidak kesepian. Abi dan Umi sudah seperti sahabat bagiku. Abi sudah menjodohkan aku dengan anak temannya. Aku ikhlas dan tak sabar ingin segera bertemu dengan calon pendamping hidupku itu. Aku Jamilah, berusaha selalu ikhlas menerima takdir dan tak akan pernah mau berpacaran, kecuali dengan suamiku kelak. . . Ini adalah karya pertama yang kutulis bergenre Teenlit, tapi tetap Islami. Bismillah, semoga kalian suka yah #teenlitindonesia Start 📝 29 Desember 2019 Finish 📒 01 Maret 2020 Terbit ?
You may also like
Slide 1 of 20
AYZA (Tamat) cover
kumpulan ceramah ramadhan cover
Garis Takdir [SUDAH TERBIT] cover
DIKEJAR-KEJAR BOCAH!(End)  cover
Jodohku Yang Mana? [Segera Terbit] cover
Zaira ✔  cover
You and The Memories ( End/ Sudah Terbit )   cover
30 JUZ cover
Not Your Princess [End] cover
심해 (Sailing)ㅡ VKOOK 🔹BTS〰Brothership🔹[end] cover
Faizan [NEW VERSION] cover
Our Secret [SUDAH TERBIT] cover
Tanda Seru cover
Berakhir tanpa memulai (END) cover
Sekolah SMA Za-Za [END] cover
Oh My, CRUSH! cover
Amin Yang Sama (SUDAH TERBIT) cover
Hanif Or Ashfi  (END) cover
Ikhwan [SELESAI] cover
Eden's Cry, Jaerose cover

AYZA (Tamat)

53 parts Complete

SPRITUAL-teenfiktion 🚫 Diambil positifnya buang negatifnya ^|^ Hidup itu antara takdir dan realistis, ketika manusia sudah tahu dia mau berjalan kemana dia akan tuju posisi itu walaupun keadaan menentang. Seperti Moza yang mulai penasaran dengan Islam, dia ingin belajar dan mengenal Islam namun sang ayah menentang itu. Bagaimana kisahnya nanti, apakah sad ending atau happy ending. 🥀 Cut Ahya Zaheera 🌷 Moza Aleta _*_*_ Start : Jumat, 1 Desember 2023 Finish : Minggu, 26 Mei 2024 Ranking #1 Alloh #2 Miliader #5 Mualaf #2 Mualaf #4 love stories #2 anakkost #1 anakkost