"Dan itu jadi alasan supaya dia bisa mainin perasaan lo seenaknya?" Hanif sangat geram karenanya. "Cuma itu yang bisa gue lakuin supaya gue bisa terus bareng sama Bian. Gue nggak bisa ngelepasin dia, kehilangan dia gitu aja. Gue nggak mau. Perasaan gue begitu besar buat dia, lo tau itu. Gue rela membagi hati dengan orang lain, gue rela menentang semua keluarga gue asal Bian terus ada buat gue." "Tapi apa yang lo dapetin sekarang?" Hanif semakin frustasi di buatnya. "Sakit? Kecewa? Itu yang lo mau?"