Story cover for Dosen ku Julid by Baperseni13
Dosen ku Julid
  • WpView
    Reads 2,048
  • WpVote
    Votes 184
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 2,048
  • WpVote
    Votes 184
  • WpPart
    Parts 8
Ongoing, First published Jan 29, 2021
"bapak apa-apaan si kok narik-narik saya ! " 

" kamu ini mau tau aja kehidupan saya, mendingan kamu ke rumah minum susu terus bobo siang! "

"cih bapak kira saya ngikutin bapak,  geer banget si pak jadi orang.umur udah tua bukanya cari jodoh malah cari gara-gara!"

Kana mahasiswa semester 2 yang selalu merasa nasibnya sial karena bertemu dengan deka sang dosen julid yang selalu membuat kana meradang 

Dosen yang mempunyai mulut pedas dan julid ini selalu saja mengomentari semua siswa bahkan kana pun termasuk sampai terjadi sebuah insiden yang membuat kana benar benar memusuhi deka.

Kira-kira insiden apa yang membuat kana memusuhi deka?  Dan bagaimana kejulidan deka yang membuat semua mahasiswa ampun ampun jika berada di kelasnya 

Penasaran?

Yuk mampir
All Rights Reserved
Sign up to add Dosen ku Julid to your library and receive updates
or
#302kana
Content Guidelines
You may also like
Mine [SELESAI] ✔ by Iputry
39 parts Complete
PART MASIH LENGKAP. Kelas sudah sepi sekarang,karna bel pulang telah bunyi lima menit yang lalu.Hanya tinggal Kanaya dan Rayan yang ada di kelas,karna sabil pergi lebih dulu bersama pacarnya itu. Rayan membalikkan badannya,sekarang Rayan dan Kanaya duduk berhadapan. "Hai" sapa Rayan pada Kanaya memecah keheningan. Kanaya hanya melihatnya sekilas lalu kembali membenahi tasnya. "Lo mau pulang bareng gue?" lanjut Rayan bertanya kepada Kanaya. "Maaf gue dijemput sama ayah gue" sahut Kanaya ketus.Seraya berjalan keluar kelas meninggalkan Rayan sendirian. Rayan tau kalau Kanaya akan bersikap seperti itu padanya.Kanaya di kelas sangat pendiam terkecuali jika sabil sedang bersamanya,Kanaya menjadi lebih cerewet. "Will you be mine Kanaya Afinda?" tanya Rayan kepada Kanaya sebelum sampai keluar kelas. Kanaya sontak menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya menatap Rayan tajam. "Maksud lo apa ngomong gitu!?" sahut Kanaya dengan nada sedikit tinggi. "Maksud gue,lo jadi milik gue mulai hari ini" "Apaansi seenaknya aja lo kalo ngo-" "Gaada penolakan,dan hari ini juga lo bakal pulang bareng gue.titik." ucap Rayan menyela perkataan kanaya. *** ATTENTION! CERITA INI BELUM PERNAH DIREVISI,JADI MOHON DIMAKLUMI JIKA MASIH BANYAK KESALAHAN DI DALAMNYA. SEMUANYA MURNI KARANGAN PENULIS,JADI TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK SIAPAPUN MENCOPPY CERITA INI. ---------------------------------------------------------------------- Author bakalan ngajak kalian kesel,ketawa dan tegang berjamaah.Tapi kalo kalian gak ngerasain apa apa ya berarti kurang feelnya di cerita ini.Maklum authornya amatiran,ehe. Tertarik? Silahkan baca ya:) But,buat kalian yang punya selera humor tinggi,ini bukan tempat kalian.Karena humor authornya sendiri pun retceh sangadd:') Sankyu -------- Copyright©April2019
You may also like
Slide 1 of 10
Bumi Milik Sana cover
Orang Ketiga cover
Jodohku Bukan Perjaka cover
Pak Gemilang [End] cover
Eavesdrop [TAMAT] cover
Dosen, Selalu Benar [TAMAT] BELUM REVISI cover
DISASTER COMESSY cover
DOSEN or PACAR  [Selesai] cover
You TOLD Me So cover
Mine [SELESAI] ✔ cover

Bumi Milik Sana

48 parts Complete

Sana dihukum setelah menghabiskan uang ratusan juta dalam waktu singkat, semua fasilitasnya dicabut dan hanya diberikan uang bulanan secukupnya. Kepepet membutuhkan uang tambahan, Sana menyetujui tawaran dosen killer-nya, Bhumi, untuk menjadi asisten. Namun, semakin lama, Sana semakin terlibat ke dalam kehidupan Bhumi, juga terlibat perasaan yang tidak bisa Sana hindari. *** Sanalia Afiyah Anugerah dihukum dan hanya diberikan uang jajan bulanan secukupnya setelah menghabiskan ratusan juta dalam dua hari. Terbiasa dengan fasilitas yang diberikan papanya, Sana kalang-kabut dan kehabisan uang jajan dalam waktu kurang dari seminggu. Sewaktu kepepet, Sana tidak sengaja bertemu dengan Bhumi--dosen galak yang membuatnya tidak lulus di satu mata kuliah--saat ingin meminta uang jajan tambahan pada omnya. Bhumi pun menawarkan solusi untuk Sana, menjadi asistennya dan mendapatkan gaji setiap bulan. Sana menerima tawaran Bhumi meski gajinya tidak banyak, paling tidak Sana tidak lagi harus mengirit uang jajan selain sering dapat makan siang gratis. Namun, semakin lama menjadi asisten Bhumi, Sana semakin terlibat ke dalam kehidupan dosennya itu, mengenai Bhumi yang ternyata dekat dengan papanya, Bhumi yang adalah duda anak satu, dan perasaan Sana untuk Bhumi yang tidak bisa dia hindari.