Buku 2 "The Ice Prince" ~ Pangeran Badar~
***
Putra Mahkota Kerajaan Qattare, Badar Al Raqqhisd terpukul atas kematian kekasihnya, Nora Vanesia yang menjadi korban pembunuhan keji. Dia mengutuk dirinya sendiri dan mengunci hati hanya untuk Nora karena dia sudah berjanji pada wanita itu. Bahwa sekalipun dia menikah, hatinya tetap milik Nora. Pernikahan antar kerajaan tidak bisa di cegah. Sudah menjadi tugas Badar menjalani pernikahan ini. Pada akhirnya dia menikah dengan Putri Kerajaan Ameer, Sarah Azrina Mera.
Tidak ada cinta diantara mereka namun Badar dan Sarah sama-sama melakukan tugas mereka demi kedua Kerajaan. Siapa yang tahu hati seseorang? Waktu yang singkat dalam kebersamaan mereka menumbuhkan bibit cinta.
Saat di rasa semua berjalan dengan baik. Masa lalu Badar muncul menjadi gejolak dalam rumah tangganya. Sampai semua berpikir, sejarah akan terulang kembali. Naasnya, semua berakhir tragis untuk kesekian kalinya.
Badar lagi-lagi terpukul. Melihat itu, Sarah berpikir untuk menyerah. Dan berbeda dengan Sarah, Badar sadar akan sesuatu yang dimiliki Sarah. Yang amat berharga untuknya.
Bagaimana kisah pernikahan mereka? Apakah selamanya pernikahan mereka akan seperti itu? Akankah Sarah menyerah untuk mendapatkan hati Badar? Lalu bagaimana dengan Badar sendiri, bisakah dia membuka hatinya untuk Sarah, saat wanita itu memiliki sesuatu yang amat berharga untuknya?
Aira pernah terpuruk. Cintanya yang terlalu besar pada Evan pernah membuatnya gila ketika pria itu memilih meninggalkannya demi menikahi wanita lain. Dalam masa kelam itu, Aira tidak menemukan sebuh kewarasan selain mati untuk mengakhiri rasa sakit yang selalu mendera jiwanya.
Beruntung, orang-orang yang sungguh menyayangi Aira bersusah payah mengembalikan binar ceria di balik netra wanita itu. Tak lain dan tak bukan karena mereka tak ingin lagi menemukan jiwa itu tergeletak tak berdaya menjemput kematian. Aira harus sembuh. Aira harus terlahir kembali. Aira pantas untuk mencecap bahagia dengan pria yang tak sengaja mencintainya tanpa jeda.
Semua berjalan sesuai rencana pada mulanya. Namun, semesta sepertinya ingin menguji Aira sekali lagi. Dalam hitungan minggu menuju hari bahagianya, Aira kembali bertemu Evan. Tidak ada yang salah dari pertemuan itu jika saja Evan tidak dengan kurang ajarnya meminta Aira menikah dengan dirinya. Apalagi Evan dengan sengaja mengancam akan menceritakan seberapa jauh kisah cinta yang sudah terjalin di antara keduanya pada calon suami Aira.
Lalu, mana yang akan Aira pilih? Masa depan yang tengah sukacita dia sambut atau masa lalu yang kini tengah sukacita menyambutnya kembali?
......................
"Bagaimana kalau aku menceritakan pada calon suamimu itu seberapa keras jeritan kenikmatanmu saat kita mencecap nirwana bersama pertama kali?"